Mohon tunggu...
zainal arifin
zainal arifin Mohon Tunggu... Guru -

Ketika berbagi hidup terasa lebih nikmat dan dalam taat hidup menjadi lebih bermakna.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Belenggu Sukma

14 November 2017   11:37 Diperbarui: 14 November 2017   11:46 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bukannya aku tak tahu diri, kawan ?
Desakan hati yang tak terbendung
Mengangkat diri ke angkasa
Armada syetan menanti
Sukmaku ... terpahat dalam bahtera
Sauh telah diangkat
Wahai ...Nakhoda pelita hati
Kemana gerangan
Biarkan diri terpasung noda

Kumohon pada-Mu

Seberkas sinar

Luruhkan ....

Hempaskan ...

Balut belenggu

Bebaskan sukma

Bersitkan azam

Kepakan sayap kebenaran

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun