Mohon tunggu...
Zen Assegaf
Zen Assegaf Mohon Tunggu... wiraswasta -

"Love is my religion and love is my belief"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mati Terlaknat!

14 Juni 2016   05:12 Diperbarui: 14 Juni 2016   07:25 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya heran, banyak orang sangat rasional dalam banyak hal, tapi ketika sampai pada soal agama, mereka menjadi sangat bebal. Padahal, anda tahu, iman hanyalah sejenis takhayul jika tak dilandasi akal. Jika anda memiliki pemahaman yang cukup, anda tidak akan terpengaruh provokasi orang-orang yang menginginkan perpecahan di antara kalian.

Seorang yang beragama, mestinya jiwa dan badannya menjadi sehat, kehormatan dirinya terjaga, dan prilaku serta tutur katanya enak di pandang dan didengar. Kalau ketiga hal tadi tidak di temukan, pasti ada yang salah dengan dirinya.

"Aku tidak diutus untuk mengutuk, tetapi aku diutus untuk menyeru dan berbelas kasih" Nabi tidak pernah menghukum orang karena keyakinannya, melainkan karena kelakuannya yang melanggar hukum. Sebab, kebebasan berkeyakinan pada dasarnya berada di luar domain hukum. Keyakinan adalah murni individual dan tercakup dalam lingkup etika, sehingga tidak bisa dibangun melalui kekuatan.

 Al-Mâidah:32; "Barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya ..." 

 Imam Ali; Apabila musuh bertujuan hendak berperang dan mengambil inisiatif untuk itu maka orang harus maju menghadapinya. Tetapi orang tak boleh memulai menyerang karena hal itu terang (aman) merupakan kesombongan dan melanggar batas akan dilenyapkan secara terhina dan tercampak. Itulah Nabi dan Imam selalu memasuki medan pertempuran setelah ditantang musuh, ia tak pernah menantang untuk memulai. 

 Siapa yg memulai kekerasan dan pembunuhan atas nama agama, sesungguhnya mereka itu bukan umat Muhammad. Mereka membangun kebiadaban, jika mereka ikut mati seluruh makhluk bumi dan malaikat dianjurkan melaknatnya! Kami meniupkan ruh Kami kepada manusia, dan manusia adalah penjelmaan Ilahi (Wa nafakhtu min ruhi).

Musuh kita bukan orang Yahudi atau orang Kristen (orang China atau orang Barat), musuh kita adalah kebodohan kita sendiri (Imam Ali)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun