Mohon tunggu...
M. Fauzan Zenrif
M. Fauzan Zenrif Mohon Tunggu... Dosen - Zenrif

Hidup Itu Belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menjaga Tradisi Pesantren

19 Oktober 2019   13:32 Diperbarui: 19 Oktober 2019   13:57 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tak Perlu Mewah untuk Tetap Bisa Bersama | Dokpri

Ketika lembaga pendidikan formal,  mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi, kesulitan untuk membangun sebuah tradisi bagi para alumninya,  maka lembaga pendidikan pesantren sudah memiliki bangunan tradisi yang kokoh. Bangunan tradisi alumni dengan pesantren biasanya tergabung dalam aktifitas Ikatan Alumni Pesantren.

Pertemuan Ikatan Alumni Pesantren Salafiyah Bangil, di Pesantren Miftahul Ulum Ganjaran | Dokpri
Pertemuan Ikatan Alumni Pesantren Salafiyah Bangil, di Pesantren Miftahul Ulum Ganjaran | Dokpri

Hari ini,  Sabtu 19 Oktober 2019, Ikatan Alumni Pesantren Salafiyah, Bangil melaksanakan pertemuan alumni di Pesantren Miftahul Ulum,  Ganjaran Gondanglegi,  Malang. Karena pesantren Salafiyah merupakan pesantren putri, otomatis yang hadir adalah para alumni puteri,  yang kini sudah banyak yang menjadi Ibu Nyai dan memiliki pesantren. 

Jajaran Mobil Alumni Pesantren Salafiyah | Dokpri
Jajaran Mobil Alumni Pesantren Salafiyah | Dokpri

Sekalipun begitu, tentu ada tamu-tamu putera yang juga ikut hadir dalam pertemuan tersebut,  sebab dalam tradisi pesantren,  perempuan masih dianggap belum pantas menyetir mobil sendiri. 

Tanpa SK Panitia bekerja di bagian dapur | Dokpri
Tanpa SK Panitia bekerja di bagian dapur | Dokpri

Untuk melaksanakan kegiatan pertemuan alumni seperti ini, Ketua Alumni tidak perlu menyiapkan SK Panitia sebagaimana kebiasaan di pertemuan alumni lembaga pendidikan formal. Semua dikerjakan secara otomatis berdasarkan atas kesukarelaan tanpa perlu rapat panitia untuk pembagian tugas kerja. 

Menjadi Bagian Penata Konsumsi | Dokpri
Menjadi Bagian Penata Konsumsi | Dokpri

Masing-masing alumni, dan keluarganya sudah secara otomatis mengambil bagian-bagian kerja yang diperlukan. Sekalipun begitu,  tetap seperti pekerja profesional tak ada yang over lapping. 

Motivasi menjaga keberkahan ilmu dan keridlaan guru menjadi pendorong bagi terjaganya kualitas kinerja tanpa perlu dimonitoring oleh Ketua Alumni. Sebab,  mencari barokah sebagai pendorong memunculkan keinginan untuk melayani sepenuh hati dan keinginan untuk memberikan yang terbaik. 

Tak Perlu Mewah untuk Tetap Bisa Bersama | Dokpri
Tak Perlu Mewah untuk Tetap Bisa Bersama | Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun