Desa Banjarsari, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan (18/01/2023)Â -- Perkembangan terpenting seorang anak terjadi pada lima tahun pertama. Setelah itu, anak memasuki fase pendidikan formal. Pada setiap tahap perkembangan anak dalam dunia pendidikan, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan, karena menjadi acuan penilaian perkembangan anak. Faktor yang penting adalah aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Aspek kognitif memiliki arti pengenalan (berasal dari Bahasa Latin; cognitio), yang berfokus kepada proses mengetahui pengetahuan itu sendiri. Aspek kognitif berdiri dari 5 pilar utama, yakni;
- Pengetahuan (Knowledge)
- Pemahaman (Comprehension)
- Penerapan (Application)
- Analisa (Analysis)
- Sintesis (Synthesis)
- Evaluasi (Evaluation)
Program kerja yang dirancang oleh mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro berfokus untuk mengasah tingkat pemahaman anak (comprehension), dan sintesis anak (synthesis). Pada kelas pertama, yakni kelas menggambar, Anak-anak SDN 01 Desa Banjarsari, khususnya kelas IV diinstruksikan untuk menggambar dirinya masing-masing dengan gambaran mereka di masa depan (cita-cita). Kelas menggambar ini menggunakan metode draw-a-person test (tes DAP) yang merupakan bentuk alat tes psikologi. Tes DAP termasuk tes individual. Tes ini pertama kali dikembangkan pada tahun 1926 oleh Goodenough, untuk memprediksi kemampuan kognitif anak yang direfleksikan dari kualitas hasil gambarnya.
Asumsinya: akurasi dan detail gambar yang dihasilkan menunjukan tingkat kematangan intelektual anak. Tes DAP ini digunakan untuk anak usia 3-12 tahun.
Pada kelas selanjutnya (24/01/2023), anak-anak membuat maket kreatif yang menggunakan bahan-bahan simple seperti kertas, gunting, dan lem berfungsi untuk mengasah kreatifitas dan imajinasi anak mengenai gambaran abstrak di otaknya. Anak-anak diinstruksikan untuk membuat bentuk rumah sesuai dengan imajinasinya (tidak harus berbentuk persegi).
Pada kelas ketiga (31/01/2023), anak-anak melakukan permainan psikologi warna. Usia anak anak (5-12 tahun) akan sangat menentukan aspek kognitif, motorik, fisik, dan psikososial anak dimana hal tersebut sedang berkembang dengan pesat. Oleh karena itu, diperlukan stimulus (rangsangan) yang mampu mengoptimalkan seluruh aspek pada seorang anak sehingga mampu menjadi pribadi yang matang, bertanggung jawab, dan mampu menghadapi suatu permasalahan dalam hidupnya. Salah satu cara mengoptimalkan kemampuan kognitif, tubuh, dan psikososial seorang anak adalah dengan menstimulasinya dengan permainan (Maimunah Hasan, 2010:271-272)
Kreativitas merupakan suatu potensi yang sangat bermakna bagi hidup anak,melalui kreativitas, anak akan menemui berbagai cara memecahkan persoalan yang dihadapi secara efektif dan efesien.