Asistensi mengajar merupakan bentuk kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh mahasiswa khusunya mahasiswa Universitas Negeri Malang secara kolaboratif di bawah bimbingan guru dan dosen pembimbing di satuan pendidikan formal. Aktivitas asistensi mengajar di satuan pendidikan ini dilaksanakan selama 1 semester (setara 20 SKS) dengan waktu pelaksanaan kurang lebih 20 minggu. Â Tujuan dari program asistensi mengajar antara lain untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan serta relevansi pendidikan dasar dan menengah dengan pendidikan tinggi sesuai dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta untuk mendiseminasikan produk-produk pembelajaran. Pengalaman Asistensi Mengajar ini banyak memberikan masukan kepada saya tentang proses pembelajaran di kelas, bukan hanya teori tetapi juga aksi nyata dengan terjun langsung ke lapangan dan merasakan proses pembelajaran yang sesungguhnya.
Dalam kesempatan ini, saya memilih untuk melaksanakan kegiatan Asistensi Mengajar ini di daerah kabupaten Malang yaitu Gondanglegi yang lebih tepatnya kami memilih untuk mengajar di MAN 1 Malang, Gondanglegi. MAN 1 Malang adalah madrasah tingkat aliyah yang berlokasi di Jalan Raya Putat Lor, Gondanglegi, Dusun Baron, Putat Lor, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang. Kegiatan Asistensi Mengajar di MAN 1 Malang pada semester ganjil tahun ajaran 2023/2024 diikuti oleh 17 mahasiswa dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) yang terdiri dari 5 orang mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia, 6 orang mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika, dan 6 orang mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi. Dalam kegiatan Asistensi Mengajar mencakup dua jenis kegiatan yaitu kegiatan akademik dan kegiatan non akademik. Saya sebagai mahasiswa AM Prodi Pendidikan Fisika telah melaksanakan kegiatan akademik dengan mengajar mata pelajaran fisika di kelas X-B dan X-F. Kedua kelas tersebut tentunya memiliki karakter siswa yang beragam sehingga menjadikan tantangan tersendiri bagi saya dalam mengajar. Sedangkan untuk kegiatan non-akademik yang telah dilakukan meliputi pendampingan ekstrakurikuler jurnalistik, pelaksanaan program kerja, pelaksanaan piket harian hingga turut aktif dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan di MAN 1 Malang.
Selama kegiatan Asistensi Mengajar, saya mendapatkan banyak pengalaman yang sangat berkesan. Sebagai calon guru, saya mendapatkan kesempatan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman saya dengan para siswa, serta membantu mereka dalam pemahaman dan pengembangan keterampilan mereka. Salah satu pengalaman saya dalam mengajar adalah saat saya berinteraksi dengan seorang siswa yang awalnya kurang percaya diri dan cenderung pasif dalam mengikuti pelajaran. Saya secara khusus memberikan perhatian dan dukungan tambahan, membantu dia memahami materi dengan cara yang lebih menarik dan mudah dipahami. Melalui pendekatan yang lebih personal, saya memperhatikan minat dan kekuatan siswa ini serta membawa materi pelajaran yang berkaitan dengannya. Saya menggunakan metode pembelajaran yang lebih interaktif, misalnya dengan mengadakan diskusi kelompok atau permainan edukatif. Hasilnya, siswa ini mulai merasa lebih nyaman dan bersemangat dalam belajar, serta berhasil meningkatkan partisipasi dan prestasinya. Pengalaman ini mengajarkan saya bahwa setiap individu memiliki cara pembelajaran yang berbeda-beda, dan sebagai seorang calon guru, penting bagi saya untuk mencari metode yang cocok untuk setiap siswa agar mereka dapat berkembang dengan baik.
Selain itu, dalam kegiatan asistensi mengajar, saya juga belajar banyak dari para guru, salah satunya yaitu Bapak Teguh Hendri sebagai guru pamong saya selama melaksanakan kegiatan Asistensi Mengajar di MAN 1 Malang. Beliau memberikan wawasan tentang cara mengelola kelas secara efektif, bagaimana memotivasi siswa, dan bagaimana menghadapi tantangan yang mungkin muncul selama proses pembelajaran. Saya beruntung bisa belajar dari pengalaman beliau dan menerapkan pengetahuan ini dalam interaksi dengan siswa-siswa saya.
Selama kegiatan asistensi mengajar, saya juga merasakan kepuasan secara pribadi dalam melihat perubahan positif pada diri saya sendiri. Saya merasa semakin percaya diri dalam berbicara di depan umum dan mengelola kelompok. Saya juga mengembangkan kemampuan komunikasi, kepemimpinan, dan adaptasi yang tidak hanya bermanfaat dalam konteks pengajaran, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Secara keseluruhan, pengalaman baik selama kegiatan asistensi mengajar ini telah memberikan dampak positif pada saya. Saya merasa terpanggil untuk terus berkontribusi dalam dunia pendidikan, membantu siswa dalam meraih potensi terbaik mereka, dan belajar serta berkembang sebagai individu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H