Pemilihan Umum 2014 telah diawali Pada tanggal 9 April 2014 dengan kemenangan Partai Bantang (PDIP) pada tingkat nasional. Walaupun persentase kemenangan PDIP tidak mencapai 25%, dan tidak sesuai target yang di inginkan Partai Banteng yaitu 27%,tetapi hasil Pemilu 9 April kemarin cukup menjadikan partai banteng ini sebagai Partai Pemenang dalam Pemilu 2014, Partai Banteng berjaya pada Pemilu di Indonesia untuk pertama kalinya dulu pada Pemilu tahun 1999, Hasil Pemilu 2014 ini berarti menghantarkan kembali Partai Banteng sebagai Partai Pemenang Pemilu. Walaupun PDIP menjadi partai pemenang dalam pemilu 2014, tetapi untuk dapat mengusung capres dan cawapres PDIP perlu berkoalisi dengan partai lain karena hasil perolehan suara PDIP tidak mencapai 25%, Capres yang diusung oleh partai benteng yaitu jokowi mampu menghantarkan PDIP kepada pintu kemenangan pada tingkat nasional. Jokowi yang pada awal mulanya dikenal sebagai walikota solo kemudian terpilih sebagai gubernur DKI Jakarta dan sekarang diusung oleh partai banteng untuk maju menjadi capres dalam Pemilu Presiden 2014 yang akan diselenggarakan pada tanggal 9 Juli 2014. Sosok Jokowi yang terkenal suka blusukan itu mampu merebut hati sebagian rakyat Indonesia yang rindu akan sosok yang benar-benar peduli terhadap rakyat kecil.
Jokowi yang dikenal sederhana dan suka blusukan menjadikan PDIP melambung hasilnya dalam pemilu 2014, yang pada pemilu sebelumnya yaitu pemilu 2004 dan 2009 kalah pamor dari partai Demokrat. PDIP mampu merebut hati rakyat kembali setelah muncul sosok Jokowi. Jokowi yang pada awalnya menolak dicalonkan sebagai Presiden oleh Partai Banteng akhirnya bersedia menjadi capres dari partai banteng karena banyak rakyat yang memberikan dorongan dan dukungan supaya jokowi maju menyalonkan diri sebagai Presiden. Walaupun perolehan suara PDIP belum mencapai 25% dan harus berkoalisi dengan partai lain dalam pemilu presiden yang akan diadakan pada tanggal 9 Juli 2014 mendatang. Jokowi kabarnya telah mempunyai 5 calon dari berbagai partai yang akan menjadi cawapresnya dalam pemilu presiden 9 juli 2014 mendatang.
Rakyat saat ini rindu akan sosok pemimpin yang benar-benar peduli dan dapat mengayomi rakyat sehingga kehidupan rakyat menjadi maju dan lebih baik. Jokowi dianggap bisa menjadi pemimpin yang dapat mengayomi rakyat karena pada saat menjabat sebagai walikota solo dia dinobatkan sebagai walikota terbaik nomer 3 di dunia. Gayanya yang suka blusukan cukup menarik perhatian Rakyat, karena blusukannya Jokowi mengurusi masalah demi kepentingan rakyat. Dengan blusukan jokowi dapat memantau secara langsung aktivitas yang dilakukan oleh rakyat. Pada saat menjadi walikota solo Jokowi hampir setiap minggunya blusukan ke tempat-tempat yang tidak mudah dijangkau dengan kendaraan. Pada saat menjadi Gubernur DKI Jakarta Jokowi juga masih melakukan aktivitas blusukannya itu. Dengan adanya pemimpin yang blusukan rakyat merasa di perhatikan oleh pemimpinnya. Ya, ciri khas blusukan ini yang sampai sekarang menjadi ciri khas dari Jokowi. Walaupun sesibuk apapun Jokowi dia selalu meluangkan waktunya untuk blusukan, disamping mengurusi masalah DKI Jakarta yang banyak dan seabrek. Pesona Jokowi dengan gaya blusukannya itu mampu menarik perhatian rakyat sehingga rakyat berbondong-bondong ingin mengusungnya sebagai presiden. Dan kebetulan juga jokowi telah masuk dalam partai banteng (PDIP) sehingga nama PDIP juga kembali melambung karena pengaruh Pesona Jokowi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H