Mohon tunggu...
zendrato
zendrato Mohon Tunggu... Editor - zendrato team YouTube Channel

Kunjungi Youtube saya "zendrato TEAM" Blog : https://www.zendratoTEAM.my.id

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Kisah Nyata - Anak Kampung Masuk Jakarta yang bikin Ngakak!

22 November 2024   20:08 Diperbarui: 22 November 2024   20:38 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Seorang perempuan sedang membungkus makanan di Rumah Makan (Sumber: Bing/AI Images Creator)

Ini adalah Kisah nyata, yang mungkin belum pernah anda dengar dari sumber mana pun, baik secara Lisan maupun via Internet, karena kisah ini langsung di alami saudara saya sendiri, Kejadiannya sekitar tahun 1990-an, saya ganti nama keluarga saya dalam cerita ini menjadi Ani.

Ani adalah seorang gadis yang berasal dari sebuah pedesaan diri Sumatera Utara, baru menyelesaikan studinya dari sebuah sekolah SMA Negri dikampungnya, dia memiliki saudara laki laki yang bernama Parlindungan yang sudah lebih awal tinggal di Ibu kota Jakarta dan sudah berkeluarga, karena tidak ingin adik perempuannya tinggal terus di Kampung, akhirnya dia meminta adiknya untuk datang dan mencoba mencari pekerjaan di Kota.

Berjalannya waktu, akhirnya Ani pun tiba di Jakarta, dia disambung dengan hangat oleh Saudaranya, dia di berikan bekal secukupnya, dan sementara waktu akan tinggal bersama, hanya beberapa minggu menunggu, akhirnya Ani mendapatkan pekerjaan baru dengan bantuan saudaranya, dia bekerja disebuah pabrik Roti di sekitaran Jakarta Timur, dia berkemas dan membuat persiapan untuk sesegera mungkin untuk pindah, karena perusahaan tempatnya bekerja juga menediakan Mes untuk para karyawannya.

Sebenarnya Ani orangnya yang periang, hanya saja dia masih butuh waktu untuk beradaptasi dengan Linkungannya, hari berlalu dengan baik, tidak ada masalah yang berarti yang dia hadapi dalam dunia kerja yang baru saja dia geluti, setiap hari Ani selalu membawa bekal dalam sebuah bontot, untuk bekal makannya disiang hari, begitulah hari hari dilaluinya dengan cukup baik dan menyenangkan.

Suatu hari, di Jam istirahat siang, Ani di ajak makan oleh teman kerjaanya,

Ni, yuk kita makan diluar, bareng ama gue! katanya mengajak Ani

Ga ah, aku bawa bekal untuk makan siang, jawab Ani dengan singkat.

Oia, oke deh kalau begitu. sahut temannya.

Sebelum keluar dari tempat kerjaan mereka, seseorang memanggil temannya dan berkata :

Hei, kalian mau makankan ya... gue nitip donk, malas keluar, gue makan disini aja, katanya kemudian.

Boleh, kamu pesan apa? biar nanti gue bungkusin...

Bungkusin Nasi Doank buat gue yaa, ntar gue kasih duitnya, katanya membalas

Okay.

Ani masih mendengar percakapan Mereka, dan berpikir dalam hati,

Wih, makanan di Jakarta emang banyak bangat jenisnya ternyata ya pikirnya.

Waktu pun berlalu, setelah sore hari, para pekerja pun berkemas untuk siap berganti dengan mereka yang masuk malam.

Ani lalu berjalan menuju Mes yang tidak jauh dari tempatnya bekerja, setelah sampai di rumah, sekitar jam 19.30 wib, akhirnya dia memutuskan untuk tidak memasak malam itu, di bersiap dan langsung bergegas menuju sebuah Rumah Makan yang jaraknya juga tidak jauh dari tempat tinggalnya.

Bang, bungkus nasilah satu bungkus yaa!, kata Ani dengan nada datar,

Oiaa Mbak, Nasi apa Mbak, berapa bungkus?, tanya si abang.

Bungkus Nasi Doank Bang, 1 Bungkus saja, sahut Ani

Hanya beberapa menit saja, Nasi pesanan Ani pun sudah selesai, dia memberikan uang bayarannya dan menunggu kembaliannya

Ini kembaliannya yaa Mbak, terima kasih, kata si abang sembari tersenyum tipis.

Ia Bang, Sama sama, kata Ani sembari berlalu melangkah keluar dari Rumah Makan itu.

Dia memasukkan uang kembaliannya kedalam sakunya, langkah Ani perlahan semakin cepat, mungkin dia lapar atau ada sesuatu hal lain yang ingin dia kerjakan, setelah sampai di tempat tinggalnya, Ani langsung mandi, dan kemudian dia pun bersiap-siap untuk segera makan, namun alangkah terkejutnya Ani ketika dia membuka bungkusan Nasi yang baru saja di beli tadi, tanpa berpikir panjang, Ani kemudian membungkus ulang makan itu, dan bergegas berjalan dengan setengah berlari ke Warung tempatnya membeli makanan tadi.

Bang, abang ini bagimana sih, kan tadi saya beli Nasi Doank, kok yang ada cuma nasi aja, padahal uangnya yang abang potong untuk bayarannya Nasi Doank, tapi yang ada di dalam cuma Nasi Aja, abang ini bagaimana sich? kata Ani dengan nada sedikit meninggi.

Abangnya terlihat kebingungan, dia kemudian membuka bungkusan nasi yang di kembalikan Ani,

Tuh lihat bang, cuma ada Nasi di dalamnya,

Maksudnya gimana Mbak, tadi mbak beli nasi apa?  tanya si abang masih dengan raut wajah kebingungan.

Itu loh bang, saya tadi beli Nasi Doank, tapi yang ada cuma nasi aja, Doanknya ga ada, doanknya ga abang masukin ke dalam.

Tiba tiba seseorang laki laki, pelanggan yang sedari tadi sedang makan, datang dari belakang menghampiri Ani, dan berkata :

Horas ito, Adek ni si Parlindungan do itokan? (Hai, kamu ini adekna Parlindungan kan?)

Olo Ito, ido (Ia Benar ) jawab Ani Singkat,

Coba deh, kita kesini dulu, aku ini temannya abang mu Si Parlindungan, katanya, Si laki-laki itu kemudian memintakan bungkusan Nasi itu ke Siabang abang penjual, dan kemudian mengajak Ani pergi keluar, ke halaman depan Rumah Makan itu.

Dari tadi aku mendengar percakapan kalian sama si abang penjual itu, kebetulan juga aku kenal abang mu,

Jadi ito, kalau di Bilang Nasi Doank, Artinya, ito itu cuma beli Nasi, Doank itu, artinya Saja

Jadi kalau ito beli Nasi doank, artinya Ito cuma beli Nasi aja.

Tanpa pejelasan panjang lebar lagi, Ani pun mengambil bungkusan dari tangan silaki-laki itu, dan pergi dengan wajah memerah. 

Wkwkwk.... 

Ani... Ani....

Wkwkwk

Nasi Doank.... Wkwkwkwkwk.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun