Mohon tunggu...
Verra zen via
Verra zen via Mohon Tunggu... -

aksara seribu bahasa

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pilihan atau Penentuan

23 September 2013   09:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:31 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak yang bilang hidup itu pilihan. Pilihan atas apa yang kita inginkan atau pilihan atas keterpaksaan? itulah yang patut dipertanyakan. Sebenarnya, bukan ketika anda mampu memilih apa yang akan anda jalani, namun tepatnya ketika anda mampu bertanggung jawab atas pilihan yang anda ambil tersebut. bukan pula hanya bertanggug jawab atas piliha tersebut, namun bagaimana anda mampu memikirkan atas apa yang terjadi setelah pilihan anda tentukan.

bagi saya hidup itu bukan pilihan tapi penentuan atas apa yang akan anda jalankan tanpa banyak pilihan. Ketika hidup dihadapkan pada sebuah pilihan, maka akan banyak pertimbangan yang dapat membuang waktu karena hanya terfokus pada apa yang akan dipilih dan memikirkan berbagai pertimbangan dari apa yang akan dipilih. Namun, ketika kita memaknai bahwa hidup itu penetuan, maka dengan tegas kita akan segera memutuskan apa yang akan kita jalankan tanpa memikirkan fokus lain yang justru mampu menghambat penentuan itu sendiri.

Menjalani kehidupan itu ibarat orang yang sedang berkendara. Ketika ia tidak berani ambil tindakan untuk melewati kendaraan yang lebih besar dihadapannya, maka sepanjang jalan ia akan berada di belakang kendaraaan besar tersebut, dan resikonya akan tidak cepat sampai pada tujuan tetapi memiliki resiko aman, ibarat pepatah "pelan-pelan asal klakon" *kalau bisa cepat kanapa harus lama? :). Namun ketika kita berani ambil tindakan untuk dapat melewati yang besar, tujuan kita akan cepat tercpai, dan kita tidak akan menjadi orang yang hanya bersembunyi di hadapan orang-orang besar, tetapi kita punya keinginan untuk dapat menampakkan diri di depan mereka dengan resiko yang memang tidak aman.


So, bagaimana cara yang paling tepat untuk dapat menjalaninya? tentu saja bagi saya pilihan kedua akan lebih menantang, walaupun resikonya besar. Namun, kembali pada bahwa hidup itu penentuan, ketika kita mampu menentukan apa yang terbaik buat diri kita, tentuya kita akan berjalan seiring apa yang di miliki kita. tidak tepaku pada bagaimana pilihan itu ada dan membuat kita memilih apa yang akan kita pilih.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun