Pernah terpikir kalau sosok yang berasal dari desa Laskar Pelangi di Belitung akan terpilih sebagai orang nomor dua di Pemprov DKI Jakarta? Pada masa kampanye Cagub dan Cawagub Prov. DKI Jakarta lebih kurang setahun yang lalu banyak yang meragukan ini. Setelah lebih kurang setahun mengelola Provinsi DKI Jakarta yang semrawut ternyata Ahok sudah membuktikan bahwa ia berbeda dan teruji. Ahok, yang punya nama resmi Basuki Tjahaja Purnama,  Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017  ini lahir di Gantung, desa Laskar Pelangi, Belitung Timur. Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017  ini lebih populer dipanggil Ahok.
Sebelum menjadi orang nomor dua di DKI Ahok menjadi Bupati Belitung Timur periode 2005-2010. Mayarakat mendukungnya menjadi Bupati setelah sebelumnya membuktikan diri sebagai sebagai anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur periode 2004-2009 yang "bersih", anti korupsi dan KKN. " Bersih" dalam arti jujur, tidak terlepas dari didikan di keluarga. Keluargnya dihormati di pulau Belitung karena sifat mereka yang suka memberi dan menolong.
Buruh menagih janji Ahok
Pada tanggal 3 September 2013Â ratusan buruh menagih janji Ahok. Mereka berdemo ke kantor Wagub Prov. DKI Jakarta sembari membawa spanduk dan berorasi. Demo buruh sempat memicu ketgangan. Buruh yang ingin berunding dengan Ahok dibatasi jumlahnya oleh Disnaker DKI Jakarta. Koordinator Aksi Buruh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) bersama Forum Buruh DKI Jakarta menyampaikan maksud dari demo mereka. Para buruh minta kenaikan UMP sekitar sebesar 60 % dari UMP sebelumnya. Mereka menginginkan agar UMP dinaikkan dari Rp. 2,2 juta menjadi Rp. 3,7 juta per bulan. Soalnya KHL (Kebutuhan Hidup Layak) yang semakin meningkat. Seperti nilai transportasi dan tempat tinggal Akibat kenaikan BBM dan harga-harga kebutuhan lainnya. "Kita tidak pernah memperlakukan buruh seperti budak,"kata Ahok menanggapi buruh.
Namun, menurut Ahok, dia tidak menjanjikan gaji sebesar Rp 4 juta kepada para buruh di Jakarta. Hanya pernah menyampaikan kalau dihitung secara benar, pegawai dengan gaji Rp2 juta per bulan tidak akan cukup untuk beli rumah. Masih kata Ahok,"Saya tegaskan hitungan mereka benar Rp3,7 juta. Tetapi pemerintah tidak bisa memaksa pengusaha untuk memberikan gaji sesuai yang diinginkan para buruh."
Kalo permintaan buruh ini disetujui Pemprov DKI Jakarta, maka pada tahun 2014 UMP DKI Jakarta sebesar Rp. 3,7 Juta per bulan. Kenapa di saat kondisi rupiah anjlok dan beberapa pabrik yang pailit buruh minta dinaikkan UMP.
Ahok pernah mengutarakan bahwa upah buruh sekarang ini masih belum layak. Ahok juga menyampaikan agar pengusaha yang belum bisa menggaji buruh dengan upah yang sejahtera supaya memindahkan pabriknya dari Jakarta. Hal itu disampaikan Ahok saat memberikan keterangan pers pada satu kesempatan. "Kalau perusahaan Anda belum bisa memberi gaji yang sejahtera jangan membuka pabrik di Jakarta,"kata Ahok, tetapi dipindah aja keluar Jakarta..
Menelisik Integritas Ahok
Menelisik integritas seorang Ahok dalam memimpin, serta melihat prinsip hidup dan kepemimpinan melayani yang ia tunjukkan sejauh ini, niscaya ia bisa mengatasi tuntutan buruh.
Keberhasilan Ahok dalam memimpin sebagian berasal dari kemampuannya sebagai komunikator. Dari hasil pantauan sepak terjang Ahok mengatasi permasalahan di DKI Jakarta setidaknya ada dua hal yang berbeda dalam gaya kepemimpinannya.