Mohon tunggu...
Zenn Virgiawan
Zenn Virgiawan Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Marketing Staff ULBI

Tertarik pada alam terbuka, adventure, reptile dan kamu

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Keseimbangan Kehidupan Kerja, Era Digital dan Fleksibilitas Kerja

16 Mei 2024   14:40 Diperbarui: 16 Mei 2024   15:05 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu, teknologi juga bisa menjadi alat yang efektif untuk mendukung keseimbangan kehidupan kerja. Penggunaan alat bantu produktivitas, seperti aplikasi manajemen tugas dan waktu, dapat membantu karyawan mengatur pekerjaan mereka dengan lebih efisien. Teknologi juga dapat digunakan untuk mengotomatisasi tugas-tugas rutin, sehingga karyawan dapat lebih fokus pada pekerjaan yang lebih strategis dan kreatif, serta memiliki lebih banyak waktu untuk aktivitas pribadi.

Namun, teknologi juga harus digunakan dengan bijaksana untuk mencegah overload informasi dan gangguan yang tidak perlu. Pengaturan notifikasi yang bijak, misalnya, dapat membantu karyawan mengurangi distraksi dan tetap fokus pada tugas-tugas penting. Selain itu, kebijakan perusahaan yang membatasi komunikasi di luar jam kerja juga dapat membantu karyawan mendapatkan waktu istirahat yang cukup.

Akhirnya, penting untuk diingat bahwa keseimbangan kehidupan kerja bukanlah tujuan yang statis, melainkan proses yang terus berubah seiring dengan perubahan dalam kehidupan pribadi dan profesional karyawan. Oleh karena itu, pendekatan yang adaptif dan responsif sangat penting untuk mencapai keseimbangan yang sehat. Karyawan dan pemberi kerja perlu bekerja sama untuk terus mengevaluasi dan menyesuaikan kebijakan dan praktik kerja mereka agar tetap relevan dan efektif dalam mendukung kesejahteraan dan produktivitas.

Dengan demikian, di tahun 2024, keseimbangan kehidupan kerja tetap menjadi isu yang krusial dan relevan. Meskipun ada tantangan yang signifikan, ada juga peluang besar untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih fleksibel, mendukung, dan berfokus pada kesejahteraan karyawan. Melalui upaya bersama dari individu, perusahaan, dan teknologi, keseimbangan kehidupan kerja yang sehat dapat dicapai, memberikan manfaat bagi karyawan dan organisasi secara keseluruhan.

Menurut Sisca Septiani, dkk (2024:163) "keseimbangan kerja-hidup adalah keseimbangan waktu yang dapat dialokasikan seseorang untuk diri sendiri, keluarga, teman, agama, dan karirnya sehingga seseorang dapat mengurangi jarak antara kehidupan profesional dan kehidupan pribadinya. Keseimbangan kehidupan kerja juga membantu Anda memenuhi tuntutan pekerjaan Anda tanpa mengganggu kehidupan. Anda selain pekerjaan Anda atau waktu Anda yang tidak terikat dengan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan Anda. Ini biasanya mencakup fleksibilitas, jam kerja, kebahagiaan, keluarga, dan waktu luang, antara lain".

2. Era Digital

Era digital telah merevolusi cara kita bekerja dan hidup, terutama di tahun 2024. Dengan kemajuan teknologi yang pesat, banyak aspek kehidupan dan pekerjaan telah mengalami transformasi signifikan. Sistem kerja di era digital ini menawarkan berbagai dampak positif dan negatif yang dirasakan oleh pekerja di berbagai sektor.

Salah satu dampak positif utama dari era digital adalah peningkatan efisiensi dan produktivitas. Teknologi digital telah memungkinkan otomatisasi banyak tugas rutin dan administratif, sehingga pekerja dapat fokus pada pekerjaan yang lebih strategis dan kreatif. Misalnya, dengan adanya perangkat lunak manajemen proyek seperti Asana atau Trello, tim dapat lebih mudah mengoordinasikan tugas, menetapkan tenggat waktu, dan melacak progres secara real-time. Alat-alat ini membantu mengurangi kebingungan dan memastikan bahwa semua anggota tim tetap selaras dengan tujuan bersama.

Selain itu, era digital telah memperkenalkan fleksibilitas kerja yang lebih besar. Pekerja tidak lagi terikat pada lokasi fisik tertentu, berkat teknologi komunikasi dan kolaborasi seperti Zoom, Microsoft Teams, dan Slack. Banyak perusahaan sekarang mengadopsi model kerja hybrid atau sepenuhnya remote, yang memungkinkan karyawan untuk bekerja dari mana saja. Fleksibilitas ini sangat dihargai oleh pekerja, karena memungkinkan mereka untuk menyeimbangkan pekerjaan dengan tanggung jawab pribadi dan keluarga. Contohnya, orang tua dapat lebih mudah mengatur jadwal mereka untuk merawat anak-anak, atau pekerja dapat mengatur waktu mereka untuk menjaga kesehatan fisik dan mental mereka.

Namun, fleksibilitas ini juga membawa tantangan tersendiri. Salah satu tantangan terbesar adalah batas antara waktu kerja dan waktu pribadi yang semakin kabur. Dengan adanya teknologi yang selalu terhubung, seperti email dan aplikasi pesan instan, banyak pekerja merasa sulit untuk benar-benar "mematikan" pekerjaan mereka. Fenomena ini, yang dikenal sebagai budaya "always on", dapat menyebabkan peningkatan stres dan burnout. Pekerja merasa harus selalu tersedia dan responsif terhadap permintaan pekerjaan, bahkan di luar jam kerja yang seharusnya, sehingga mengganggu keseimbangan kehidupan kerja.

Dampak negatif lainnya adalah kurangnya interaksi sosial yang alami di tempat kerja. Meskipun teknologi komunikasi dapat memfasilitasi kolaborasi, mereka tidak dapat sepenuhnya menggantikan percakapan tatap muka yang membangun hubungan kerja yang lebih erat dan mendukung kerja sama tim. Ketika bekerja dari jarak jauh, pekerja mungkin merasa terisolasi dan kurang terhubung dengan rekan kerja dan perusahaan mereka. Kurangnya keterhubungan ini dapat mempengaruhi kepuasan kerja dan produktivitas jangka panjang.

Selain itu, era digital juga memperkenalkan tantangan dalam hal keamanan data dan privasi. Dengan lebih banyak data yang disimpan dan dipertukarkan secara online, risiko kebocoran data dan serangan siber meningkat. Pekerja dan perusahaan harus lebih waspada dan proaktif dalam mengamankan informasi mereka. Ini termasuk menggunakan enkripsi, otentikasi dua faktor, dan praktik keamanan siber lainnya untuk melindungi data sensitif dari akses yang tidak sah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun