Mohon tunggu...
Zen Muttaqin
Zen Muttaqin Mohon Tunggu... wiraswasta -

AKU BUKAN APA-APA DAN BUKAN SIAPA-SIAPA. HANYA INSAN YANG TERAMANAHKAN, YANG INGIN MENGHIDUPKAN MATINYA KEHIDUPAN MELALUI TULISAN-TULISAN SEDERHANA.HASIL DARI UNGKAPAN PERASAAN DAN HATI SERTA PIKIRAN. YANG KADANG TERLINTAS DAN MENGUSIK KESADARAN. SEMOGA BERMANFAAT.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

SBY Telah Pecat Ruhut

22 Agustus 2016   13:02 Diperbarui: 22 Agustus 2016   13:25 3094
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Arti pecat mengacu kepada KBBI, maka inilah yang disebut sebagai Pecat, 

pecat/pe·cat/ v, memecat/ me·me·cat/ v 1 melepaskan (dari jabatan); memberhentikan (dari keanggotaan perkumpulan dan sebagainya): bagaimana kita akan ~ nya, dia tidak bersalah; 2 mengeluarkan (dari sekolah dan sebagainya); 3 membebaskan dari pekerjaan (jabatan dan sebagainya untuk sementara waktu); 4 mengabaikan; tidak mengindahkan;

Kalau mengacu kepada KBBI, jelas apa yang dilakukan SBY adalah Memecat Ruhut dari jabatannnya sebagai Jubir Partai Demokrat, sehingga Ruhut sekarang sudah tidak bisa lagi jumawa mengeluarkan Statemen yang dianalogikan kepada Pendapat Partai Demokrat.

Namun bagi Ruhut apakah pecat yang dilakukan oleh SBY itu menghentikan dia untuk terus bersuara, tentu saja tidak karena memang selama ini suara Ruhut yang terdengar, justru diterima masyarakat sebagai pendapat pribadi, yang tidak berhubungan dengan Partai Demokrat.

Kini justru masyarakat tersadarkan dengan tindakan pemecatan oleh SBY kepada Ruhut, bahwa apa yag dilakukan Ruhut ternyata memang benar benar adalah pernyataan Pribadi, bukan pendapat Ruhut atas nama Partai Demokrat.

Penilaian positif atas penyataan Ruhut selama ini justru menolong citra Partai Demokrat yang selama ini dinilai negatif terhadap perkembangan politik dan kehidupan masyarakat, terutama isu-isu Korupsi berjamaah yang dilaksanakan oleh oknum-oknum Partai Demokrat .

Nazarudin, Annas Urbaningrum, Angelina, dan banyak lagi kasus-kasus korupsi yang hingga kini masih belum tertuntaskan, tentu saja akan terus menggerus kepercayaan publik kepada sepak terjang Partai Demokrat.

Citra yang buruk tidak lah mungkin terhapus demikian saja, tidak mungkin begitu mudah terlupakan, terutama kasus korupsi berjamaah yang akan terus dimintakan pertangungjawaban sampai kapanpun, Dan hal inilah yang juga sangat mengusik seorang kader Partai Demokrat yang diperankan oleh Ruhut.

Justru Ruhut berjuang sendirian menegakkan citra Partai Demokrat dengan isu-isu dan posisi politik yang diperankannya, namun sekaligus membiaskan perhatian masyarakat terhadap isu-isu berat Partai Demokrat.

Ruhut memang mampu bersuara keras dan mencitrakan posisi dirinya yang bersih dari perilaku perilaku masa lalu, karena memang secara pribadi Ruhut menjalani dikancah perpolitikan nasional secara bersih, tidak terdengar sedikitpun perilaku korupsi, seperti yang dilakukan kader kader lainnya.

Namun Ruhut sendiri juga tidak memperhitungkan, bahwa apa yang dilakukannya tentu akan berseberangan dengan kader-kader yang berada diposisi sebaliknya, yang dengan serta merta merasa akan membahayakan mereka, mereka merasa terdesak dan bisa bisa terlempar dari peta perpolitikan nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun