Mohon tunggu...
Zen Muttaqin
Zen Muttaqin Mohon Tunggu... wiraswasta -

AKU BUKAN APA-APA DAN BUKAN SIAPA-SIAPA. HANYA INSAN YANG TERAMANAHKAN, YANG INGIN MENGHIDUPKAN MATINYA KEHIDUPAN MELALUI TULISAN-TULISAN SEDERHANA.HASIL DARI UNGKAPAN PERASAAN DAN HATI SERTA PIKIRAN. YANG KADANG TERLINTAS DAN MENGUSIK KESADARAN. SEMOGA BERMANFAAT.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

"Obor Rakyat" Didalangi oleh Istana?

14 Juni 2014   02:23 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:49 2814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14026620811061207317

Namun dari semua itu, yang paling menyakitkan adalah semua berita disaring berdasar atas seluruh kegiatan dan aktifitas penghujat dengan konteks Jokowi saja, tak menyinggung sama sekali Capres lainnya, artinya memang Tabloid itu dibuat khusus, untuk memberitakan hujatan hujatan yang dialamatkan kepada jokowi, yang diperoleh dari sumber2 media sosial internet, yang jelas2 tak memiliki kredibilitas sebagai sumber berita.

Semangat Diskriminatip dan membuat tabloid hanya khusus untuk menyerang seseorang, adalah perbuatan pidana, termasuk pemalsuan identitas, penggelapan identitas adalah pelanggaran HAM berat. Tidak hanya sekedar pelanggaran pidana dan pencemaran nama baik, namun meru[pakan upaya pembunuhan karakter dalam kehidupan nyata.

Upaya menghentikan kegiatan seseorang adalah pelanggaran HAM berat, sama dengan merampas kebebasan mengekspresikan diri dan berkembang, dengan menggunakan sarana media cetak.

Kini sudah terjadi dan terkuak, kejadian ini mau tidak mau, suka tidak suka jelas mengarah kepada perbuatan yang systematis, dengan memerlukan dana untuk mewujudkannya, yang tentu harus segera di selesaikan sesuai dengan hukum yang berlaku.

Keterlibatan SBY dan Istana segera di klarifikasi karena jelas jelas memiliki potensi menghentikan proses pemilu, mengingat begitu besar kekuasaan yang dimiliki oleh lembaga Kepresidenan, SBY harus segera membersihkan diri dari keterlibatannya terhadap kasus Tabloid Obor Rakyat ini.

Pelanggaran HAM akan menjadi semakin nyata dan keras, apabila hal ini dilakukan oleh jaringan kekuasaan oleh penguasa.

Namun semua mesti dihitung dan perhitungkan dengan manfaat dan mudhorotnya, apabila Pemilu tergagalkan dan tak layak untuk dilanjutkan.

Rakyat tak pernah kehilangan apa apa, selain kehiangan waktu untuk menata kehidupan untuk masa depan, namun tertunda lebih baik daripada mengandung masalah dibelakang hari dan ustru timbul kekerasan bukan hanya kekerasan media tapi bisa berlanjut kepada kekerasan fisik dan senjata.

Rakyat Indonesia tidak akan pernah mungkin beranjak dari tempatnya, akan tetap pada posisi yang tak bisa diganggu gugat, tertancap ada ditanah air, tidak akan pergi kemana mana, tak akan pernah mengingkari keberadaannya..

.

Merdeka ! Merdeka ! Merdeka !

.

Jakarta, 16 Juni 2014

.

Zen Muttaqin.

.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun