Mohon tunggu...
Dermawan lubis
Dermawan lubis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa pendidikan islam anak usia dini

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengertian Perkembangan Bahasa dan Ruang Lingkupnya

8 Juni 2024   12:15 Diperbarui: 8 Juni 2024   12:51 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Judul: Pengertian Perkembangan Bahasa dan Ruang Lingkupnya
Bahasa merupakan alat komunikasi utama yang dimiliki manusia. Melalui bahasa, kita dapat menyampaikan ide, perasaan, dan keinginan kepada orang lain. Oleh karena itu, perkembangan bahasa pada anak usia dini menjadi aspek penting yang perlu diperhatikan. Menurut para ahli, perkembangan bahasa merujuk pada proses kompleks di mana anak-anak memperoleh kemampuan untuk memahami dan menggunakan bahasa secara efektif.
Dalam pandangan Jerome Bruner, seorang psikolog terkemuka, perkembangan bahasa adalah suatu proses yang sistematis, dimulai dari tahap awal hingga mencapai penguasaan bahasa yang lengkap. Bruner menjelaskan bahwa perkembangan bahasa anak terjadi melalui tiga tahapan, yaitu:
1.Tahap komunikasi non-verbal
2.Tahap komunikasi verbal
3.Tahap penguasaan sistem linguistik
Sementara itu, ahli lain seperti Noam Chomsky berpendapat bahwa anak-anak memiliki kapasitas bawaan untuk memperoleh bahasa, yang dikenal sebagai "Language Acquisition Device" (LAD). Menurut Chomsky, LAD memungkinkan anak-anak untuk mengidentifikasi pola-pola bahasa dan mempelajarinya secara intuitif.
Dalam konteks ini, pengertian perkembangan bahasa dapat dipahami sebagai proses alami yang dialami anak-anak dalam memperoleh, memahami, dan menggunakan keterampilan bahasa, baik verbal maupun non-verbal. Proses ini meliputi kemampuan untuk memahami makna kata, kalimat, dan konteks percakapan (bahasa reseptif), serta kemampuan untuk mengungkapkan ide, perasaan, dan keinginan melalui kata-kata dan kalimat (bahasa ekspresif).
Ruang Lingkup Perkembangan Bahasa
1.Fonologi
Aspek fonologi dalam perkembangan bahasa mengacu pada kemampuan anak untuk mengenali, memahami, dan memproduksi bunyi-bunyi bahasa yang berbeda. Ini mencakup kemampuan untuk membedakan dan mengucapkan fonem (unit bunyi terkecil dalam bahasa) dengan tepat, serta menggabungkan fonem-fonem tersebut menjadi kata-kata yang bermakna. Perkembangan fonologi sangat penting untuk komunikasi yang efektif dan juga mempengaruhi keterampilan membaca dan menulis anak di kemudian hari.
2.Morfologi
Ruang lingkup morfologi dalam perkembangan bahasa melibatkan pemahaman dan penggunaan imbuhan, akar kata, dan kata-kata berimbuhan dalam pembentukan kata. Anak-anak perlu memahami bagaimana imbuhan seperti awalan dan akhiran dapat mengubah makna atau fungsi kata, serta bagaimana kata-kata dapat dibentuk dari akar kata yang sama. Penguasaan morfologi memungkinkan anak untuk memperluas kosakata mereka dan mengekspresikan makna yang lebih kompleks dengan menggunakan kata-kata turunan.
3.Sintaksis
Aspek sintaksis merujuk pada kemampuan anak untuk mengatur kata-kata dalam urutan yang benar untuk membentuk kalimat yang bermakna. Ini meliputi pemahaman tentang struktur kalimat, pola urutan kata, serta penggunaan kata hubung dan partikel yang tepat. Perkembangan sintaksis yang baik memungkinkan anak untuk mengomunikasikan ide-ide yang kompleks dan menyampaikan pesan dengan jelas.
4.Semantik
Ruang lingkup semantik dalam perkembangan bahasa mencakup pemahaman dan penggunaan arti kata-kata dan kalimat dalam konteks yang tepat. Anak-anak perlu memahami hubungan antara kata-kata dan makna yang diwakilinya, serta bagaimana makna dapat berubah tergantung pada konteks kalimat atau situasi. Penguasaan semantik membantu anak dalam berkomunikasi secara efektif dan menghindari kesalahpahaman.
5.Pragmatik
Aspek pragmatik dalam perkembangan bahasa melibatkan kemampuan anak untuk menggunakan bahasa dengan tepat dalam konteks sosial yang berbeda dan untuk tujuan yang berbeda. Ini mencakup penggunaan bahasa yang sesuai dengan norma budaya, pemahaman tentang giliran berbicara, dan kemampuan untuk menyesuaikan gaya berbicara sesuai dengan lawan bicara dan situasi. Perkembangan pragmatik memungkinkan anak untuk berkomunikasi secara efektif dalam berbagai situasi sosial dan mencapai tujuan komunikasi mereka.
Teori-Teori Pemerolehan Bahasa
1.Teori Nativitis
Menyatakan bahwa kemampuan berbahasa merupakan kapasitas bawaan manusia sejak lahir yang tidak dipengaruhi faktor inteligensi atau pengalaman. Teori ini menganggap pemerolehan bahasa ditentukan faktor biologis dan neurologis otak. Adanya area khusus otak untuk bahasa serta gangguan bahasa akibat kerusakan area tersebut memperkuat argumen dasar biologis dalam pemerolehan bahasa.
2.Teori Behavioristik
Menyatakan bahwa pemerolehan bahasa terjadi melalui proses belajar dengan meniru rangsangan dan mendapat penguatan dari lingkungan. Tokoh utama seperti Skinner, Bandura dan Watson menekankan pentingnya imitasi perilaku verbal orang lain, pengkondisian stimulus-respons, serta pengaruh faktor eksternal lingkungan dalam perkembangan kemampuan berbahasa anak, bukan kemampuan bawaan sejak lahir.
3.Teori Perkembangan Kognitif
Piaget menyatakan pemerolehan bahasa terjadi seiring perkembangan kognitif anak yang berkaitan dengan pengalaman nyata melalui interaksi inderawi dengan lingkungan. Menurutnya, pemerolehan bahasa merupakan hasil dari perkembangan berpikir yang dipengaruhi faktor kematangan biologis dan pengalaman anak.
4.Teori Interaksionisme
Berpandangan bahwa pemerolehan bahasa merupakan hasil interaksi antara faktor bawaan internal anak dan faktor eksternal lingkungannya. Teori ini mengakui adanya kapasitas bawaan seperti Language Acquisition Device (LAD) pada anak sejak lahir. Namun, penguasaan bahasa seseorang juga sangat bergantung pada kualitas input dan rangsangan bahasa yang diperoleh dari lingkungan sekitarnya. Dengan kata lain, pemerolehan bahasa tidak hanya ditentukan oleh faktor bawaan atau lingkungan saja, melainkan merupakan hasil interaksi dari keduanya. Pandangan ini selaras dengan gagasan Howard Gardner tentang kecerdasan bahasa bawaan yang harus didukung dengan input bahasa memadai agar berkembang optimal.
5.Teori Fungsional
Melihat bahasa sebagai manifestasi kemampuan kognitif dan afektif untuk berkomunikasi dan memahami dunia. Teori ini menekankan fungsi komunikatif bahasa dengan mengaitkan perkembangan bahasa anak pada perkembangan kognitifnya serta pengalaman interaksinya dengan lingkungan. Penguasaan bahasa bergantung pada kemampuan anak menafsirkan konsep dan membuat kategori tentang dunia sekitarnya. Dengan demikian, faktor kognitif, afektif, dan pengalaman nyata memfasilitasi pemerolehan bahasa.

Sumber: Isna, A. (2019). Perkembangan bahasa anak usia dini. Al Athfal: Jurnal Kajian Perkembangan Anak Dan Manajemen Pendidikan Usia Dini, 2(1), 62-69.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun