Bernie Sanders, calon presiden progresif AS, bukan muncul baru-baru ini. Dia dalam banyak hal, jika tidak semua, adalah produk dari konsistensi perjuangan parlementer yang tidak terkooptasi. Sebuah tamparan pada semua (mantan) aktivis yang sudah mengadu peruntungan di arena parlementer Indonesia, dan “tewas” dilumat mesin riil politik tanpa sisa prinsip dan kemandirian.
Semakin banyak figur progresif yang dapat maju ke muka publik, bertahan dengan prinsipnya dalam waktu cukup lama di berbagai arena politik, akan menambah pasokan stok figur alternatif, mempertajam visi dan mengasah memori kolektif masyarakat. Memang bukan pekerjaan mudah di tengah godaan karir dan derita hidup, serta makin derasnya apatisme sekaligus populisme dangkal.
Untuk itu hormat dan dukungan pantas diberi pada yang masih setia melakukan pekerjaan-pekerjaan sulit ini: mengorganisasikan massa dan melahirkan pemimpin-pemimpin akar rumputnya sendiri. Mari saling mendukung.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H