Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki 2/3 wilayah Perairan mencapai 6.400.000 km, Luas daratannya Sekitar 1.900.000 Km disebutkan dalam jurnalprodi.idu.ac.id. oleh  Prasetyo KA 2019. Meskipun lautnya yang sangat luas dan juga hasil lautnya melimpah, karena itu laut jadi tidak terkontrol dan menyebabkan masalah yaitu illegal fishing. Permasalahan illegal fishing sampai saat ini masih terjadi di laut.
Penangkapan ikan  secara illegal  merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi oleh banyaknya negara di dunia, termasuk Indonesia. Penangkapan ikan secara illegal menimbulkan banyak kerugian, baik dari segi ekonomi, lingkungan, dan sosial. Penangkapan illegal ini telah menyebabkan menurunnya jumlah populasi ikan, rusaknya terumbu karang, dan konflik antar nelayan yang bersaing memperebutkan sumber daya yang semakin langka.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah mengambil langkah yang berani dan inovatif. Salah satu solusi atau langkah yang diterapkan adalah penggunaan perangkat teknologi canggih yang dikenal dengan Vessel Monitoring Systems (VMS).
VMS (Vessel Monitoring System) merupakan perangkat monitoring sistem berbasis sinyal satelit yang berjalan pada jaringan Inmarsat (inti.co.id). VMS memungkinkan pemerintah menggunakan satelit untuk memantau pergerakan dan aktivitas kapal penangkap ikan secara real time. Hal ini akan memungkinkan pihak berwenang untuk mendeteksi dan mengidentifikasi kapal-kapal yang terlibat dalam penangkapan ikan ilegal dan mengambil tindakan yang tepat untuk memerangi aktivitas ini.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiatuti periode (2014-2019) mengumumkan bahwa penggunaan VMS sebagai salah satu langkah strategis dalam pemberantasan illegal fishing. Teknologi ini akan memungkinkan pemerintah untuk lebih efektif dalam memantau perairan Indonesia dan melindungi kelestarian sumber daya laut. Namun, revolusi teknologi cerdas dalam memerangi penangkapan ikan illegal tidak  terbatas pada penggunaan VMS.
Dengan menggabungkan  teknologi-teknologi canggih seperti penggunaan sensor, analisis data besar, dan kecerdasan buatan (AI), Indonesia dan negara-negara  di dunia dapat menciptakan sistem pengawasan laut yang lebih terintegrasi, adaptif, dan proaktif. Hal ini  tidak hanya berdampak positif terhadap kelestarian sumber daya laut, namun juga kesejahteraan masyarakat pesisir yang mata pencahariannya bergantung pada laut.
Oleh karena itu, revolusi teknologi cerdas dalam memerangi penangkapan ikan illegal merupakan langkah yang sangat penting dalam menjaga lautan yang bersih dan berkelanjutan untuk masa depan. Dengan komitmen dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, lembaga penelitian, dan sektor swasta, kita dapat menciptakan  masa depan dimana sumber daya laut dapat diakses oleh generasi mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H