Mohon tunggu...
Zella Novia
Zella Novia Mohon Tunggu... Seniman - Mahasiswa

Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Warga Negara di Indonesia

8 Maret 2020   12:46 Diperbarui: 8 Maret 2020   12:55 4120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Warga negara adalah salah satu unsur dari adanya negara di samping tiga unsur lainnya yaitu wilayah, pemerintahan dan kedaulatan. Di Indonesia dijelaskan dalam pasal 26 UUD 1945 bahwa warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang Dasar 1945.

Warga negara dan negara memiliki ikatan yang khusus dalam pengaturan kedudukan serta hubungan yang terkait dengan hak dan kewajiban sebagai warga negara. Warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sifatnya fungsional, yaitu hubungan kewajiban dan hak yang saling timbal balik antar keduanya.

Warga negara dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Warga negara asli (pribumi) yaitu adalah penduduk asli dalam negara tersebut. Misalnya suku Madura, suku Jawa adalah warga negara Indonesia asli.
b. Warga negara keturunan asing (non-pribumi), yaitu warga negara asing yang telah menjadi warga negara Indonesia asli. Misalnya warga negara Indonesia keturunan keturunan Arab, dan sebagainya.

Asas kewarganegaraan:
a. Kelahiran: Ius Soli (tempat lahir), Ius Sanguinis (keturunan).
b. Perkawinan: kesatuan hukum, persatuan derajat.

Status kewarganegaraan dibagi menjadi 3, yaitu:
a. Apatride: orang yang tidak memiliki status kewarganegaraan
b. Bipatride: orang yang memiliki status kewarganegaraan rangkap
c. Multipatride: orang yang memiliki status kewarganegaraan lebih dari dua kewarganegaraan.

Seorang warga negara Indonesia dapat kehilangan kewarganegaraannya apabila sesorang tersebut melakukan suatu perbuatan yang telah dijelaskan dalam Bab IV Pasal 23 UU No. 12 Tahun 2006 tentang kewarganegaraan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun