Mohon tunggu...
zelda alifia
zelda alifia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kasus Korupsi yang Tiada Hentinya Terjadi di Indonesia

18 Desember 2022   18:49 Diperbarui: 18 Desember 2022   18:59 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus korupsi sudah menjadi hal yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia, karena tidak sedikit pula tokoh rakyat yang seharusnya menjadi panutan malah melakukan korupsi. Karena korupsi adalah suatu tindakan dimana seseorang menyalahgunakan uang negara secara diam-diam untuk kepentingan pribadi. Hal itu jika semakin marak terjadi, maka akan berdampak sangat besar bagi negara dan hal itu akan membuat perekonomian negara terganggu. Perilaku korupsi pula telah melanggar pancasila dan norma-norma yang berlaku.

Banyak kasus korupsi yang terjadi di Indonesia, salah satunya yaitu korupsi yang dilakukan oleh mantan mentri sosial yaitu Juliari Batubara dengan kasus suap bantuan sosial penanganan pandemi kasus covid-19 wilayah Jabodetabek pada tahun 2020, berupa paket sembako dengan nilai sekitar Rp.5,9 Triliun. Dengan kasus tersebut Juliari divonis 12 tahun penjara dan denda senilai Rp.500.000.000 dan uang ganti sebesar Rp.14,59 Miliar.

Meskipun kasus korupsi telah memakan banyak korban, tetapi hal tersebut tidak membuat para koruptor berhenti melakukan hal tercela tersebut. Maka dari itu kita harus menghindari kasus korupsi sejak kecil dan menanamkan sifat jujur dan amanah. Sebagaimana yang telah dijelaskan pada surat An Nissa yakni

   يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَتَأْكُلُوا أَمْوَالَكُم بَيْنَكُم بِالْبَاطِلِ 

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil," (QS. An Nisaa': 29).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun