Mohon tunggu...
Zelda Ayyummi Luthfiana
Zelda Ayyummi Luthfiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Antropologi 2021 Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KTT G20 di Bali dan Keunikannya

30 November 2022   07:40 Diperbarui: 30 November 2022   07:44 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kata-kata G20 mungkin tidak asing lagi ditelinga kita disetiap portal berita banyak yang membicarakan mengenai G20. Sebenarnya G20 itu apa?. G20 atau group twenty adalah forum kerjasama ekonomi tingkat internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar terdiri dari 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa. Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brazil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa. G20 awalnya dibentuk karena kegagalan G7 dalam menyelesaikan permasalahan perekonomian dunia pada tahun 1999. Pada tahun mulanya KTT G20 hanya dihadiri oleh para menteri keuangan dan gubernur bank sentral, namun sejak 2008 dihadiri juga oleh kepala negara. 

Pada tahun 2022, KTT G20 dilaksanakan di Indonesia tepatnya Bali pada 15-16 November, dan telah berjalan dengan sukses dan megah. Banyak wartawan internasional yang meliput acara tersebut bahkan ditayangkan juga di youtube sekretariat presiden. Lalu apa manfaat dari acara G20 di Bali bagi Indonesia.

Acara G20 bukannya hanya pertemuan biasa yang tidak dampaknya sama sekali Indonesia. Pada acara tersebut pemerintah mengusung tema Recover Together, Recover Stronger artinya negara-negara anggota saling membantu di keadaan ekonomi dunia yang menuju masa krisis pada tahun 2023. Indonesia mendapatkan keuntungan paling besar yaitu dapat mengatur dan berkontribusi pada arah kebijakan global dan secara tidak langsung KTT ini untuk Indonesia dan dari Indonesia. Karena ditampilkannya banyak unsur-unsur budaya daerah di Indonesia. Tidak hanya berdampak pada sektor ekonomi tapi pariwisata Indonesia juga. 

Ada banyak hal menarik pada KTT G20 tersebut salah satunya penggunaan batik oleh setiap tamu undangan. Batik adalah pakaian yang memiliki corak yang unik dan makna mendalam. Penggunaan batik tersebut juga dilirik oleh wartawan yang meliput. Tapi ada saja orang yang mengomentari penggunaan batik tersebut, seperti youtuber asal Inggris dalam cuitannya di twitter "what on earth these idiots wearing?!" dan langsung saja cuitan tersebut dikomentari oleh masyarakat Indonesia yang merasa tindakan tersbut adalh penghinaan. Lucunya orang-orang yang yang berpendapat tanpa mencari tahu terlebih dahulu secanggih apapun teknologi sekarang. Dan pada akhirnya youtuber langsung meminta maaf atas cuitannya. 

Memang keberadaan batik masih jarang ditemui oleh orang luar negeri yang tidak mengetahui dan kita tidak bisa menyalahkannya karena kebudayaan setiap tempat itu berbeda-beda. Namun sangat disayangkan dia tidak mencari tahu lebih dahulu. 

Momen G20 sangat relevan dengan salah satu teori antropologi yaitu kebudayaan dan kepribadian. Hal itu karena dengan adanya acara tersebut Indonesia mengeksplor lebih banyak lagi budaya yang bisa ditampilkan. Tapi tidak hanya kebudayaan tapi perilaku sehari-hari juga. Agar kejadian di atas tidak terjadi lagi. Bukan hanya itu karena kebudayaan itu berbeda-beda, Indonesia secara tidak langsung mengenalkan kepada dunia bahwa Indonesia itu benar-benar kaya akan keberagaman tapi tidak memberikan Indonesia terpecah karena adanya pancasila. Seperti yang tertuang di buku Pattern of culture karya Ruth Benedict, Suatu kebudayaan lahir dari kebiasaan perilaku manusia sekitarnya dan memiliki keunikan tersendiri. 

Masih banyak lagi sudut pandang G20 ketika ditanya dari berbagai bidang ilmu pengetahuan. Tapi dari sudut antropologi salah satunya adanya perbedaan kebudayaan dan kepribadian yang ditonjolkan. Sukses untuk G20 berikutnya dan dapat membantu semua anggota negara baik di bidang ekonomi terutama dan bidang lainnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun