Mohon tunggu...
Zelda Ayyummi Luthfiana
Zelda Ayyummi Luthfiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Antropologi 2021 Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pekerjaan Merestorasi Buku yang Masih Jarang diketahui

8 Juni 2022   20:01 Diperbarui: 8 Juni 2022   20:09 1136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jasa merestorasi buku mungkin masih jarang terdengar dan diketahui oleh masyarakat Indonesia. Padahal dengan jasa tersebut bisa membantu pembaca buku-buku lama. Sebelumnya mari kita ketahui apa itu pekerjaan restorasi buku.

Pekerjaan restorasi buku merupakan perkerjaan dibidang jasa dalam hal perbaikan pada koleksi buku yang yang rusak seperti berlubang,robek,retak,bagian yang hilang,dll. Orang yang melakukan pekerjaa ini disebut restorator. Adapun fungsi dari perbaikan itu untuk melestarikan nilai estetika dan nilai sejarah dari koleksi tersebut.

Bagi orang awam pekerjaan ini terdengar sepele bahkan seperti tidak diperlukan. Namun kenyataannya menjadi seorang restorator sangatlah penting khususnya dibidang perpustakaan. Pekerjaan ini termasuk yang lumayan sulit, karena restorator harus teliti dan berhati-hati terhadap bahan buku yang berasal dari bergam jenisnya. Umumnya buku yang akan diresotari atau perbaiki adalah buku-buku tua seperti dokumen kenegaraan, arsip negara, buku sejarah yang asalnya dari beragam negara yang ada di dunia.

Adapun kesulitannya yaitu perekat buku yang khusus dan tidak sembarangan dalam mendapatkannya, ketelitian ketika mulai membongkar buku yang akan diperbaiki dan yang terpenting restorator harus bisa memanfaatkan bahan-bahan yang digunakan dengan sebaik-baiknya, oleh karena itu buku-buku tua yang berisi infomrasi ilmiah itu harga jualnya sangatlah mahal karena dari nilai estetika dan perawatan yang harus intens agar tidak rusak lagi.

Mungkin akan timbul pertanyaan apakah restorator sama dengan penjilid buku? jawabannya adalah beda karena restorator memiliki keahilian dibidangnya, memiliki kemapuan kecerdasaan dan imajinasi yang kuat agar buku yang sedang diperbaiki mendakati atau sama dengan buku aslinya. Sementara penjilid buku hanya melakukan penjilidan ulang atas buku yang sudah dibongkar dan diperbaiki perhalamnnya.

Restorator buku biasanya bekerja pada perpustakaan walaupun tidak menutup kemungkinan mereka bisa juga bekerja di tempat lainnya yang masih pada bidangnya. Seorang bisa membuka toko buku miliknya sendiri. Cara mereka mendapatkan buku secara mandiri juga dengan berpeloncong kebanyak negara untuk mendaptkan buku-buku unik dan sulit ditemui.

Dibanyak negara restorasi buku-buku tua sudah banyak karena pemerintahnya yang sangat memperhatikan hal tersebut. Seperti di China, upaya pelestarian buku-buku sangat diperhatikan oleh pemerintahnya. Bahkan kini mereka berencana menggunakan teknologi 5g untuk upaya restorasi buku-buku kuno. Juga di negara lainnya yang memiliki banyak buku kuno yang perlu dilestarikan untuk kebutuhan ilmiah masa yang akan datang.

Di Indonesia profesi masih belum banyak peminatnya karena streotype masyarakat mengenai peerkerjaan yang harus PNS atau dokter atau di instansi yang lainnya yang memiliki gaji tetap. Lalu faktor lainnya seperti minat baca masyarakat yang membaca buku di Indonesia yang masih rendah dibandingkan negara lainnya. Sehingga perpustakaan masih sepi pengunjung. Padahal di Indonesia sendiri banyak peninggalan kuno yang perlu di restorasi agar bisa dibaca ulang.

Ada banyak kelebihan ketika menjadi restorator seperti seorang restorator dapat menambah wawasan yang di milikinya karena harus memahami dari buku yang akan diperbaiki terlebih dahulu, kenalan relasi yang luas jika dia membuka toko buku sendiri sehingga ia harus ke banyak negara untuk mendapatkan buku tersebut, dan masih banyak laginya. Seorang restorator juga bisa mendapatkan penghasilan yang besar karena biaya untu merestorasi buku kuno tidaklah murah dan ketika dijual akan menjadi lebih mahal dari harga aslinya. Juga kebanyakan pembeli buku kuno adalah mereka yang "berduit" atau mereka yang paham akan ke estetikaan sebuah buku kuno.

Meskipun sekarang sudah bisa membaca buku secara online atau lewat hp,laptop karena kecanggihan teknologi, tetapi membaca dari bukunya langsung memiliki kesan yang lebih mendalam lagi karena kita bisa meraskan bentuk fisik buku yang sedang dibaca dan vibe dari bacaan tersebut.

Dapat diambil kesimpulan bahwa pekerjaan ini sangatlah unik dan masih jaran diketahui banya orang. Terdapat sisi positif dan negatifnya dari pekerjaan ini. Namun balik lagi bahwa semua pekerjaan itu memiliki resikonya masing-masing dan pekerjaan ini memiliki resiko yang lumayan rendah asalkan restoratornya teliti ketika bekerja. Semoga pekerjaan ini akan banyak dilirik banyak orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun