Satu pijakan kedalam lantai rumah itu meredakan nafas seorang wanita yang terperogoh dengan banyak barang bawaan di tangannya. Hujan rintik-rintik membuatnya agak sedikit berlari tadi dengan dihantui rasa heran yang luar biasa mengingat seharusnya Summer tidak turun hujan. Pikirannya makin kacau. Pesta kebun dipilih karena sesuai dengan cuaca, jangan sampai hujan malam ini menjadi pertanda harus ada rencana kedua sebagai cadangan.
Pikirannya lalu tak lagi kesitu setelah melihat sosok seorang lelaki yang sedang asyik menonton televisi di ruang tengah. Ia lalu segera pergi menghampiri.
"Sudah makan malam?" tanyanya kepada lelaki itu.
"Sudah 2 minggu aku lebih dulu sampai dirumah" lelaki itu bukan menjawab pertanyaan, tapi malah membuat sebuah pernyataan.
"Maaf, kantor dan segala macam urusan ini membunuh waktuku"Â jawab sang wanita sembari berjalan ke dapur.
Dilihatnya kulkas, ada bayam dan sedikit sayuran lagi disana. Dibukanya kitchen-set, ada sekaleng bacoon dan beberapa sosis kaleng. "Salad bayam dan bacoon cukup sepertinya", ucapnya dalam hati. Disaat sibuk menyiapkan makan malam, dia tengok jam. 10:13 pm tertulis dengan format digital disitu. Satu porsi saja, fikirnya. Terlalu bahaya untuk dirinya makan di jam malam seperti ini walaupun perut memang tak bisa berbohong. Dia tengok lagi kulkas, ternyata ada yoghurt dan juga mangga disana. Yasudah, akhirnya dia buat satu mangkok salad mangga untuk dirinya. Oh tidak, dia putuskan buatkan dua mangkok, satu lagi untuk dessert si lelaki.
--
"Aku suka bacoon nya"
Lalu si wanita tersenyum, mungkin artinya "terimakasih". Sambil menikmati salad mangganya, ia ambil sebuah katalog dan membacanya.
"Tak mau coba sedikit bacoon nya?"
Mata wanita itu beranjak dari lembaran majalah ke mata lelaki yang menatapnya. Dia menggeleng, "Tidak, terimakasih"