Mohon tunggu...
Zeina Deschannel
Zeina Deschannel Mohon Tunggu... -

Z for Apple

Selanjutnya

Tutup

Puisi

1:22 AM

17 Desember 2010   17:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:38 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Entah apa yang membuat aku memutuskan melakukannya lagi. Entah apa yang membuat aku menggoyahkan keyakinanku dan lemah kembali mengalah.

Aku tau, aku hanya takut sendiri. Aku masih butuh dia disampingku ditengah hari-hari duniawi dan malam yang selalu aku lewati dalam bilik kecil ini. Seakan-akan duniaku sekecil bilik ini, ku taruh semua memori yang terkadang hidup di malam-malam jalang berakhir dengan uraian air mata. Bodohnya, aku masih biarkan Dan masuk ke dunia kecilku ini, berbicara di atas bantal-bantal kita berakhir cumbu pada bibir-bibir jika sudah mulai membeku.

Aku tau aku salah. Senin minggu lalu aku putuskan dia keluar dari duniaku dan air matanya seperti saksi dari ketulusan cintanya untukku. Aku pergi berlari berlagak tak peduli. Bodohnya dia mengejarku lagi pelan namun pasti. Aku goyah. Aku yang salah. Aku biarkan Dan sekali lagi masuk ke duniaku, menyisakan rasa sesal dan tanya  menebak apa itu benar cinta atau nafsu.

Atau.. dia hanya tidak tau apa yang dia mau?

4 dari 1, 2, dan 3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun