"Dia itu bajingan! Dia cuma mau memanfaatkan kamu dengan keegoisannya. Dia cuma ingin menikmati tubuhmu!"
Aku diam.
"Kamu hati-hati. Kamu tau tradisi orang barat kan?"
Aku diam.
"Kalau dia minta kau berikan semua milikmu, kamu mau kasih?"
Aku diam.
"Dia itu bangsat! Bajigan! Sudah jelas dia hanya mau memanfaatkan kamu! Berhenti sekarang sebelum terlalu jauh dan kau yang menyesal! Dia bajingan, Dania! Bajingan!"
'Tapi aku suka bajingan itu, Ni. Aku suka si bangsat itu'Â jawabku dalam hati.
**
Aku duduk dalam dekapannya menunggu waktu senja datang seraya menikmati indahnya alam saat langit jingga berubah kelabu lalu biru. Angin menyisir setiap helai rambutku yang sesekali dihirup mesra aromanya lalu perlahan turun mengecup pipi merahku dan mencium hangat bibirku. Damai sekali, Tuhan. Sudah lama tak kurasakan kenyamanan ini. Pantai dan dia si pemilik mata biru itu adalah sempurna. Aku menarik bibirku untuk tersenyum dan menyimpul senyumku lagi setiap kali aku menyadari bahwa ini hanya cinta satu arah.
"Kita masuk ke kamar, angin sudah mulai kencang"