Mohon tunggu...
Zefnita Anggraini
Zefnita Anggraini Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

cewek biasa, suka nulis, heboh di mn saja, periang, kadang2 suka ngambekan juga. intinya: i'm an ordinary girl, cute, cheerful, and childish

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Renungan Pagi

28 Mei 2013   08:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:55 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ahh bapak tua itu. Usianya 50an tahun sepertinya, atau karena kerasnya kehidupan membuatnya terlihat lebih tua.

Pertama ku melihat ia mengayuh sepeda dengan sebelah tangan d stang sepeda dan tangna lagi menahan tumpukan koran yg di letakkan di tengah stang sepeda.

Awalnya kupikir itu utk menahan agar koran2nya tdk jatuh, tp setelah dekat kulihat tangan yg memegang tumpukan koran itu tak utuh. Hampir sebatas siku.

Ahh.. Mereka yg phisicly gak sempurna saja masih berusa sekuat yang mereka bisa, memberikan rezki halal untuk keluarganya, berapun hasilnya itu.

Sedangkan banyak di antara kita, yang secara fisik sehat, lengkap, dengan tingkat pendidikan tinggi, masih saja selalu merasa kekurangan. Merasa hidup ini tak adil, merasa hidup orang lain lebih enak. Tapi kita tak pernah berkaca ke bawah, ke orang2 yg dengan terhormat nya masih berusaha memberikan yg terbaik dan halal bagi keluarganya. Sedangkan kaum terdidik dengan posisi hebat pun masih beruha untuk mengambil hak orang lain, melalui apapun caranya, seperti korupsi, penipuan, dll.

Kita selalu saja merasa kurang. Padahal bahagia itu sederhana. Bahagia itu bukan ditengah keramaian, punya harta tahta dan di sanjung semua. Bahagia itu dari diri kita sendiri. Jika ingin bahagia maka berapapun akan kita syukuri.

Sungguh bapak dengan sepeda membawa koran itu menyentil ku di pagi ini. Di tenagh keterbatasannya masih berusaha tanpa putus asa. Sedangkan aku yang sudah jauh lebih baik, masih saja sering mengeluh.

Semangat pagii.. Lakukan yang terbaik yang kita bisa.. Untuk masa depan kita dan kebahagiaan keluarga..

Do your best and let god do the rest.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun