Lagi, setetes embun pelepas dahaga di berikan oleh garuda muda kita. Ya, team garuda jaya yang berisi anak2 muda berusia di bawah 19 tahun kembali memberikan secercah harapan akan perjalanan panjang tim nasional kita yang tak pernah juara sejak 22 tahun lalu. Setelah memenagkan piala AFF U19 beberapa minggu lalu, asa baru kembali hadir karena kemenangan para garuda muda atas tim korea selatan dalam laga kualifikasi piala asia 2014 di Myanmar.
Garuda muda kita mampu membalikkan semua prediksi yang disampaikan pengamat senior dunia sepakbola, mereka mampu membungkam semua mulut yang meremehkan kemampuan tim garuda jaya. Kemenangan 3-2 atas tim sekelas korea selatan jadi bukti nyata. Tim yang berstatus juara bertahan dan sudah memenangi kompetisi ini sebanyak DUA BELAS kali mampu di taklukkan garuda muda kita.
Teamwork, kekuatan mental, dan keyakinan akan Tuhan.
Tim nasional U19 kita saat ini memang terlihat berbeda dari tim2 yang ada sebelumnya. Kerjasama tim sangat menonjol di sini, di mana semua saling menguatkan, saling percaya akan kemampuan temannya. Tidak ada yang berstatus bintang di sini. Ya, mereka semua lah bintang terang itu. Yang bersinar di tengah kelamnya prestasi tim nasional kita. Tidak ada pemain yang terlihat ogah2an di lapangan. Semua terlihat ngotot, dengan daya juang tinggi. Kerjasama team mereka sangat terlihat di samping juga skill masing2 yang tak kalah bagusnya.
Faktor lainnya adalah kekuatan mental. Di mana mereka memang punya mental juara. Ini sangat terlihat tim korsel pun tak memiliki mental sebagus garuda muda. Kebijakan coach indra untuk menjauhkan para pemain dari eksposure media yang lebay terbukti sangat berguna. Di mana pemain hanya perlu fokus pada pertandingan dan tidak harus menjadi selebrity dadakan.
Dan keyakinan akan Tuhan. Terlihat dari bagaimana semua elemen tim selalu mengucap sukur sesuai dengan keyakinannya. Berdoa dan sujud syukur bagi yang muslim, itu terlihat baik dari sisi pemain ataupun pelatihnya. Dan juga anak2 muda ini belajar menghormati, di mana mereka mencium tangan sang pelatih sebelum dan sesudah pertandingan. Ini salah satu bentuk rasa hormat layaknya seorang anak terhadap ayahnya.
Ahh.. Garuda muda ku, kepakkan sayap mu yang tinggi. Tebarkan selalu asa untuk kami, puaskan dahaga kami akan setiap prestasi, dan semoga di tangan kalian melihat merah putih berkibar di pentas piala dunia bukan lagi hanya mimpi. Piala asia 2014 itu goals terdekat yang harus di capai. 250juta rakyat indonesia selalu berdoa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H