Gaza kembali digempur serangan udara oleh pasukan Israel, serangan udara kembali terjadi pada Rabu, 1 November 2023 malam. Dikabarkan serangan itu meluluh lantakkan bangsal bersalin disalah satu rumah sakit Gaza. Dikutip dari Middle East Eye Juru bicara kementrian kesehatan Gaza mengatakan "bangsal bersalin di RS Al-shifa dipindahkan, bangsal bersalin itu dialihkan ke rumah sakit Tharwat Al-Heleou". Tetapi naasnya, bangsal itu dibombardir oleh tentara zionis yang dimana dipenuhi oleh wanita, bayi dan para staff medis. Lebih lanjut Qudra menyerukan agar masyarakat internasional melakukan intervensi, hal itu agar Israel menghentikan serangan dan melindungi rumah sakit, staff medis, serta pasien pasien yang ada.
Aksi pengeboman yang dilalukan oleh tentara Israel ini jelas tidak berperikemanusiaan serta melanggar Hukum Humainter Internasional. Didalam hukum tersebut memuat bahwa salah satu objek yang tidak boleh di serang adalah tenaga medis dan rumah sakit. Pihak yang berperang juga dilarang menyerang ataupun merusak sarana prasarana medis yang ada di rumah sakit. Tenaga medis harus dihormati dan dilindungi dalam segala keadaan. Kejamnya tentara perang Israel tidak menghiraukan aturan perang tersebut, mereka mengedepankan ego dan emosi, juga didukung oleh persenjataan nuklir mereka yang sangat memadai.
Betapa hancurnya hati para ibu bersalin disana melihat buah hati yang telah dikandungnya selama sembilan bulan harus kembali ke Sang Pencipta dengan sangat cepat karena sebuah ledakan tak berperikemanusiaan. Para dokter di bangsal bersalin berjuang mendapatkan bahan bakar dan obat-obatan bagi bayi-bayi baru lahir, yang bisa meninggal dalam hitungan menit jika inkubator kehabisan daya selama wilayah Gaza itu di blockade dan di bom oleh Israel. "Kami minta pada siapa saja untuk mengirim pasokan obat yang dibutuhkan oleh unit yang penting ini atau kami akan menghadapi bencana besar, "kata dr Nasser bulbul di Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza. "jika listrik padam, dibangsal dengan 55 bayi ini, kami akan kehilangan mereka semua jika listrik tidak menyala selama lima menit," katanya.
Militer Israel mendesak warga Palestina terutama tenaga medis untuk pergi ke Selatan Gaza karena lebih aman, tetapi mereka semua menyatakan ketidakmampuannya untuk memindahkan pasien yang sakit dan terluka, terutama yang menggunakan alat penopang hidup. Namun realitanya, serangan-serangan udara Israel telah menghantam seluruh Jalur Gaza, termasuk bagian selatan. Seorang juru bicara militer Israel mengatakan Pasuka Pertahanan Israel (IDF) telah meminta warga jalur gaza utara untuk berpindah ke selatan dan tidak tinggal di sekitar tempat persembuyian Hamaz di kota Gaza. Tetapi pada akhirnya Hamas telah berbaur dengan warga sipil diseluruh jalur Gaza, sehingga dimanapun rakyat Gaza muncul, IDF akan menyerangnya.
Dengan semua kejadian pilu yang terjadi di kota Gaza, besar harapan akan ada lebih banyak bantuan yang datang untuk membantu saudara kita yang menderita di kota malang tersebut. Besar harapan, pemerintah Indonesia mengirimkan sejumlah bantuan besar seperti obat-obatan, alat-alat medis, tenaga medis, serta pasokan makanan untuk meringankan beban masyarakat disana. Bukan soal kuantitas, namun alangkah baiknya jika kita menunjukkan rasa belas kasih kita terhadap sesame yang membutuhkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H