Mohon tunggu...
Zefanya Rachel Susanto
Zefanya Rachel Susanto Mohon Tunggu... Lainnya - Student

Wibu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menonton Pertengkaran

29 November 2022   12:42 Diperbarui: 29 November 2022   12:51 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Andi duduk termenung di pojok kasurnya. Jam tangannya menunjuk angka sore menuju malam. Andi mengenakan jam tangannya karena takut dicuri jika dibiarkan menganggur. Faktanya, setiap hari Andi selalu duduk termenung pada jam yang sama dengan tersenyum. "Aku capek, mas!" sentak tiba-tiba suara seorang wanita. "Kamu gak tahu soal anak kita! Aku terus-terusan yang ngurusin anak-anak!! Kerja kamu cuma kerja tapi gak bikin kita kaya-kaya!" lanjut terdengar tangisan histeris yang melengking. "Kamu jangan bikin suasana jadi begini dong, nanti kalau kita tiba-tiba kaya gimana?" sahut suara lelaki yang terlihat lebih tua, bisa diyakini bahwa beliau adalah sang ayah.

Mendengar pertikaian yang tidak habis-habisnya itu, Andi bukannya menghindar dan mengunci diri, melainkan menonton asyik sembari memakan camilan. "Iya ibu dan bapak, teruskan saja," begitulah tanggapan dari Andi yang tidak dihiraukan oleh kedua pasangan suami istri tersebut. Bagi sebagian pandangan orang mungkin Andi dianggap anak yang kuat. Ia tidak merasa sedih ataupun kecewa. Akan tetapi, Andi hanya tertawa layaknya itu merupakan sebuah pertunjukkan hiburan bagi dirinya.

"Ya baguslah kalau tiba-tiba kaya! Emang darimana juga kamu bisa tahu nanti nasib kita bisa kayak begitu? Apa mama nikah sama dukun?" sang istri melemparkan pertanyaan yang bertubi-tubi. Sang ayah hanya dapat terdiam, lalu sang istri melanjutkan, "Jawab dong, ayah, jangan diam aja! Kalau pak RT tau nanti kita diusir soal ini, mau ayah mau nanggung biaya perawatan wajah mama yang miliaran?" setelah sang istri berhenti, sang ayah yang mulai menjawab, "Gimana yah jawabnyah? Gimana aku bisa jawabnya dengan pertanyaan yang nggak jelas.. yang bikin aku emosi?" sang ayah bertanya menggunakan intonasi dan nada yang mirip dengan pria viral di Tiktok. "Ohh, jadi maksudnya mama gak-"

Tiba-tiba hening dan suara sang wanita teruputus. Andi memperhatikan jam tangan yang sedang dipakainya, jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Andi pun mematikan televisinya dan pergi beristirahat setelah menonton sinetron hariannya di channel televisi "Indahsiar".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun