Mohon tunggu...
Zefanya Fathiha Waldina
Zefanya Fathiha Waldina Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Hallo, perkenalkan saya Zefanya dari jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tumbuh Kembang Anak Merupakan Keajaiban dan Potensi Sang Anak

26 November 2023   11:10 Diperbarui: 26 November 2023   11:13 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan anak usia dini perlu mendapatkan rangsangan atau stimulasi dalam setiap aspek pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak usia dini merupakan seorang dengan periode pertumbuhan dan  perkembangan dari lahir hingga enam tahun, di mana setiap tahapan tumbuh kembang dalam kehidupannya yang penuh dengan keajaiban dan potensi. Masa ini merupakan masa-masa di mana tahap pertumbuhan dan perkembangan yang paling penting pada masa awal kehidupan anak atau yang biasa disebut golden age. Pada fase ini tahap tumbuh kembang dasar anak seperti perkembangan fisik, kognitif, dan sosial-emosional berkembang anak begitu pesat, penelitian mengatakan sekitar 50% kecerdasan orang dewasa mulai terbentuk di usia 4 tahun.

Aspek fisik pada anak usia dini merupakan perkembangan pada fisik dan kesehatan tubuh, di mana ini melibatkan pertumbuhan yang pesat pada perkembangan otot dan tulang, serta aspek-aspek lain yang berkaitan dengan kondisi fisik anak, hal ini didapatkan anak dari asupan gizi atau nutrisi. Asupan gizi yang cukup adalah kunci utama dalam menjaga kesehatan dan tumbuh kembang anak. Gizi yang memadai tidak hanya diperlukan untuk pertumbuhan fisik, tetapi juga untuk perkembangan otak dan fungi-fungsi organ vital lainnya pada anak.

Selain pertumbuhan tubuh yang pesat dan dampak gizi, aspek fisik juga penting dalam stimulasi fisik untuk perkembangan motorik kasar dan halus pada anak usia dini. Stimulasi fisik melalui kegiatan yang dilakukan anak seperti bermain, berpetualang atau kegiatan lainnya sangat penting untuk perkembangan motorik kasar anak seperti merangkak, berjalan hingga berlari. Selain itu kegiatan sehari-hari yang dilakukan anak seperti menggambar, mewarnai dan menulis dapat mengembangkan motorik halus pada sang anak. Keuntungan lainnya aktivitas fisik yang dilakukan tidak hanya membantu pengembangan otot, tetapi juga membangun koordinasi antara mata dan tangan yang memperkuat sistem saraf pada tubuh anak.

Kedua, aspek kognitif anak usia dini lebih berfokus pada perkembangan kognitif, intelektual, dan kecerdasaan anak. Aspek ini mencakup kemampuan berpikir, belajar, berbahasa, serta pengembangan imajinasi dan kreativitas anak. Sarana utama komunikasi anak adalah komunikasi dan berbahasa yang baik, dengan perkembangan bahasa, anak dapat memahami, menyampaikan ide atau pendapat yang dipikirkannya, serta dapat  membangun pemahaman terhadap lingkungannya.

Selain kemampuan komunikasi dan berbahasa, kreativitas dan imajinasi anak  merupakan kunci dalam pengembangan kognitif sang anak. Anak akan lebih cenderung mengeksplorasi dunia melalui ekspresi kreatif seperti gambar atau permainan yang mengasah kreativitas dan imajinasi anak tersebut. Kegiatan tersebut bukan hanya membantu pemahaman anak terhadap konsep-konsep abstrak, tetapi juga perkembangan pikiran kreatif anak.

Aspek terakhir dalam periode pertumbuhan dan perkembangan anak adalah aspek sosial-emosional, di mana aspek ini berperan penting dalam hubungan anak dengan orang tua, teman sebaya dan orang di sekelilingnya, hubungan tersebut dapat membentuk rasa percaya diri anak. Selain itu keamanan dan kasih sayang dari orang tua juga dapat menciptakan rasa dasar emosional pada anak.

Selain hubungan dengan orang tua, interaksi dengan teman sebaya merupakan tahapan sosialisasi anak. Kegiatan sosialisasi ini dapat dilakukan dengan bermain, berbagi makanan, bekerja sama. Interaksi ini merupakan cara membentuk kemampuan sosial-emosional anak untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan yang ada di sekitarnya.

Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini merupakan faktor penting yang harus diperhatikan orang tua. Aspek perkembangan anak penting untuk dikembangkan sejak usia dini, karena anak tersebut (bayi) terlahir dengan miliyaran sel otak yang perlu mendapatkan gizi dan nutrisi yang baik. Dengan adanya gizi dan nutrisi yang baik dapat membantu pengembangan bahasa, kreativitas dan pemahaman serta dapat membantu anak untuk berinteraksi  terhadap dunia sekitar. Melalui perhatian holistik tersebut, kita dapat membentuk fondasi yang kokoh untuk perkembangan anak usia dini, dan memberikan dasar yang kuat untuk kesuksesan anak dimasa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun