Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) merupakan program yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Program ini memberikan bantuan dana, pendampingan, dan pelatihan (Coaching) untuk mengembangkan usaha mahasiswa. Tujuannya adalah berwirausaha, menciptakan lapangan pekerjaan, dan berkontribusi pada perekonomian nasional. P2MW juga memfasilitasi mahasiswa yang telah mengikuti program Wirausaha Merdeka (WMK) dan Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) sebagai pembinaan lanjutan.
Di tengah krisis iklim dan permasalahan sampah yang kian mendesak, inovasi berkelanjutan menjadi kunci. "JEcoware: Piring Estetik Ramah Lingkungan Berbahan Dasar Daun Jati dan Kardus Bekas" adalah bentuk produk inovasi yang lahir dari P2MW. Produk ini menawarkan alternatif pengganti piring plastik sekali pakai dan berhasil meraih pendanaan P2MW sebesar Rp14.360.000.
JEcoware digagas dan dikembangkan oleh tim mahasiswa program studi Administrasi Bisnis, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang berdedikasi dan memiliki visi yang sama untuk menciptakan solusi ramah lingkungan. Tim ini terdiri dari Bacellia Yolanda Bomboa, Fashya Khoerunnisa, Irine Putri Ivana dan Zefanya Caesy Panjaitan. Dengan bimbingan dan arahan dari Ibu Awin Mulyati, M.M., seorang dosen yang ahli di bidang kewirausahaan.
JEcoware menerapkan prinsip ekonomi sirkular dengan memanfaatkan limbah daun jati dan kardus bekas. Hal ini mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam baru dan meminimalkan timbulan sampah. Lebih lanjut lagi, pemanfaatan limbah ini membuka potensi ekonomi yang signifikan. Ketersediaan daun jati yang melimpah di Jawa Timur, terutama saat musim hujan, menjamin pasokan bahan baku yang stabil dan murah, sekaligus memberikan nilai ekonomi pada limbah yang sebelumnya terbuang. Hal serupa berlaku untuk kardus bekas yang mudah didapatkan dari berbagai sumber. Dengan mengubah limbah kardus menjadi bagian dari produk, JEcoware tidak hanya mengurangi biaya produksi secara signifikan dibandingkan penggunaan bahan baku konvensional seperti plastik atau kertas baru, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan volume sampah dan penghematan anggaran pemerintah dalam pengelolaan sampah. Ini memungkinkan JEcoware untuk menawarkan produk dengan harga yang kompetitif di pasar.
Dari sudut pandang ekonomi, ini berarti penghematan biaya produksi karena bahan baku didapatkan dari limbah yang relatif murah atau bahkan gratis. Selain itu, mengurangi biaya pengelolaan sampah bagi pemerintah daerah, karena volume sampah yang harus diangkut dan diproses berkurang. Lebih dari sekedar penghematan, JEcoware juga berpotensi menciptakan dampak ekonomi yang lebih luas sebagai UMKM yang menyediakan lapangan kerja baru di tingkat lokal, baik secara langsung dalam proses produksi, maupun secara tidak langsung dalam pengumpulan limbah, distribusi, dan pemasaran. Hal ini akan meningkatkan pendapatan masyarakat dan menggerakkan roda perekonomian daerah. Jika kualitas dan kapasitas produksi terus ditingkatkan, JEcoware bahkan berpotensi untuk diekspor ke pasar internasional, meningkatkan devisa negara dan memperluas jangkauan dampak ekonominya.
Pendanaan P2MW telah menjadi modal penting JEcoware dalam mengembangkan dan memproduksi piring dengan alat-alat produksi seperti mesin press dan sterilizer. Dengan pengelolaan keuangan yang akuntabel atau alokasi dana yang tepat dan strategi bisnis, JEcoware membuktikan bahwa limbah dapat diubah menjadi investasi yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi perekonomian. JEcoware bukan hanya sekedar produk, tetapi juga representasi model bisnis yang berkelanjutan secara ekonomi sirkular secara utuh. Produk yang sudah tidak terpakai dapat didaur ulang kembali menjadi produk baru atau diurai secara alami, meminimalkan timbulan sampah dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Dengan memanfaatkan limbah, JEcoware mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam baru, sebuah langkah krusial dalam menjaga kelestarian lingkungan dan keberlanjutan sumber daya. Model bisnis ini dapat direplikasi dan diadopsi oleh pelaku usaha lain, menciptakan dampak yang lebih luas bagi perekonomian dan lingkungan. Mari wujudkan Indonesia yang lebih bersih, hijau, dan berdaya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H