Mohon tunggu...
Zefania Felicia
Zefania Felicia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPN Veteran Jakarta

Mahasiswa FISIP UPNVJ yang memiliki minat besar di bidang komunikasi, media, dan hubungan masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Film

Kritik Tersembunyi di Balik Kesuksesan Besar Frozen

15 September 2024   12:58 Diperbarui: 15 September 2024   13:01 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Meskipun "Frozen" telah meraih banyak pujian dan sukses besar, beberapa kritik juga telah diajukan terhadap film ini. Berikut adalah beberapa kekurangan yang sering disebutkan:

Plot yang Sederhana dan Cliché:
 Meskipun "Frozen" menyajikan konsep yang segar dalam hal tema, beberapa kritikus merasa bahwa plot film ini masih menggunakan elemen cerita yang agak cliché dari film-film Disney sebelumnya. Misalnya, elemen "musuh yang tidak terduga" dan "penyelamatan oleh cinta sejati" mungkin terasa kurang orisinal bagi sebagian orang. Kesan bahwa film ini mengikuti pola yang sudah dikenal bisa mengurangi kejutan dan inovasi bagi penonton yang lebih berpengalaman dengan sort ini.

Pengembangan Karakter yang Terbatas:
 Beberapa karakter, terutama karakter pendukung seperti Kristoff dan Sven, dinilai kurang memiliki kedalaman dan pengembangan yang signifikan. Meskipun Kristoff memberikan elemen komedi dan kesetiaan, motivasi dan latar belakangnya tidak dieksplorasi dengan mendalam. Sven, sementara sangat menggemaskan, lebih sering dianggap sebagai karakter pelengkap daripada memiliki peran yang benar-benar berkontribusi pada perkembangan cerita.

Pace yang Tidak Konsisten: Beberapa penonton dan kritikus merasa bahwa beat cerita dalam "Frozen" bisa menjadi tidak konsisten. Bagian awal film, terutama ketika Elsa dan Anna masih di Arendelle, dikatakan terlalu lambat dan kurang menarik. Perubahan besar dalam plot, seperti keputusan Elsa untuk meninggalkan Arendelle dan munculnya musim dingin abadi, terkadang terasa tiba-tiba dan tidak sepenuhnya terintegrasi dengan mulus dalam alur cerita.

Ketergantungan pada Musik: Meskipun soundtrack "Frozen" mendapat pujian luas, ada yang merasa bahwa film ini terlalu bergantung pada musik untuk menggerakkan narasi. Beberapa lagu, terutama "Let It Go," terasa sangat dominan dan hampir mengalihkan perhatian dari elemen cerita lainnya. Ketergantungan pada lagu-lagu ini terkadang membuat perkembangan karakter dan plot terasa terhambat atau diperlambat.

Penggambaran Dilema Elsa: Elsa, sebagai karakter utama, memiliki cerita yang sangat menarik tentang mengatasi ketakutan dan menerima kekuatan uniknya. Namun, beberapa kritikus merasa bahwa film ini tidak sepenuhnya mengeksplorasi atau menyelesaikan dilema emosional Elsa dengan cara yang memuaskan. Proses transformasinya dari tertekan menjadi percaya diri bisa terasa agak cepat dan kurang mendalam bagi sebagian penonton.

Klimaks yang Terburu-buru: Beberapa penonton merasa bahwa klimaks film, terutama bagian di mana Elsa akhirnya memahami dan mengendalikan kekuatannya, terasa terburu-buru. Penyelesaian konflik besar ini, serta resolusi dari beberapa subplot, kadang dianggap kurang memadai atau terlalu cepat diselesaikan, meninggalkan beberapa pertanyaan yang belum sepenuhnya terjawab.
 
Meskipun "Frozen" memiliki beberapa kekurangan, film ini tetap menjadi salah satu karya Disney yang withering berpengaruh dan sukses secara komersial dan kritis. Kekurangan-kekurangan ini sering kali dapat dianggap sebagai trade-offs dalam konteks kesuksesan besar dan dampak positif yang dibawanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun