Mohon tunggu...
Zeembry
Zeembry Mohon Tunggu... Konsultan - Founder of BABASTUDIO.com - Konsultan Web, Mobile Apps & Internet Marketing.

Menyediakan Jasa dan Pelatihan Pembuatan Website dan Mobile Apps seperti Pembuatan E-Learning, Portal Web, Integrasi Aplikasi, Juri untuk Kontes Lomba Web, Internet Marketing, Artificial Intelligence, Big Data dll. Kami banyak melayani Kementerian dan Lembaga seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian, Kominfo, Lembaga Administrasi Negara, Lembaga KPK, dan Lembaga BKPM.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tantangan Para Guru untuk membentuk Budaya berbasis ICT

20 Oktober 2010   05:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:16 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada awal Oktober 2010, saya sempat hadir untuk menjadi juri dalam lomba animasi yang bertempat di salah satu SMK di daerah Jakarta Timur. SMK tersebut membuka program baru di bidang IT pada tahun pelajaran 2007/2008. Melihat hasil dari lomba animasi, saya melihat potensi yang luar biasa dari anak-anak tersebut bila dibina secara serius. Artinya hasil karya anak-anak tersebut dapat dipamerkan di tengah masyarakat sehingga masyarakat sadar akan potensi mereka. Melibatkan masyarakat dalam mengembangkan potensi anak didik di sekolah formal akan menumbuhkan rasa percaya diri dan membuka banyak peluang bagi mereka untuk terus maju.

Saya membayangkan suatu tempat edukasi seperti mall yang bisa dikunjungi masyarakat kapan saja. Di dalamnya terdapat berbagai karya kreatif anak murid dari berbagai sekolah. Dan saya yakin banyak perusahaan akan sering berkunjung ke sana untuk mencari berbagai inovasi yang bisa dikembangkan.

Sayang sekali di kota besar seperti Jakarta malah banyak mall di sana sini sehingga pola konsumtif masyarakat makin menjadi-jadi. Sekolah atau kampus yang dikelilingi oleh banyak mall membuat banyak anak didik terganggung dalam hal belajar. Lingkungan yang tidak mendukung tersebut akan membuat mereka lupa akan tujuan.

Dengan memanfaatkan teknologi, kita akan mencoba untuk mengatasi hal tersebut. Seperti yang kita ketahui bahwa orang bisa berlama-lama di internet. Dunia nyata sepertinya sudah tidak menarik lagi bagi sebagian orang dibanding dengan dunia maya yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Ada sisi negatif dan juga sisi positif. Dan di sini kita coba untuk melihat dari sisi positifnya.

Bila tidak ada ruang untuk melibatkan masyarakat, maka website bisa menjadi alternatif untuk menampilkan karya kreatif anak dari seluruh Indonesia. Tentu di sini harus ada kordinasi dari instansi atau lembaga terkait bila ingin lebih serius. Walau peroranganpun bisa melakukan hal ini tetapi gaungnya tidak akan terasa bila tidak melibatkan banyak pihak. Tetapi memang kalau ingin mulai berubah, harus dari perorangan.

Dan untuk melakukan perubahan, biasanya perlu waktu dan usaha yang terus menerus. Saya sempat berbincang dengan beberapa guru SMK yang mengajarkan IT. Para Guru ini terkadang tidak mempunyai latar belakang IT pada awalnya dan diminta untuk mengajar IT. Oleh karena itu mereka harus belajar lagi untuk mengajar para murid.

Ada satu Guru yang mencoba untuk menerapkan suatu kebiasaan untuk membuat folder khusus dalam menyimpan dokumen-dokumen di dalam komputer. Bila ada murid yang lupa, maka akan selalu diingatkan. Hal ini sekaligus untuk mengajarkan mereka dan langsung mempraktekan tentang manajemen penyimpanan data di komputer secara sederhana. Tetapi sayangnya ada beberapa pihak yang kurang senang dan menganggap Guru tersebut sedang mencari perhatian.

Hal-hal ini banyak terjadi di tempat di mana seseorang ingin melakukan suatu perubahan. Jadi wajar bila seseorang dianggap aneh karena melakukan sesuatu di luar kebiasaan. Oleh karena itu, saya mengatakan kepada Guru tersebut untuk tidak menghiraukan mereka dan juga tidak membenci mereka karena ketidaktahuan tersebut. Teruslah melakukan sesuatu yang diyakini akan membawa kebaikan. Biasanya kalau sudah dirasakan manfaatnya, maka orang yang tadinya tidak hormat akan mengikuti kita. Dan kemudian perubahan yang dilakukan akan menjadi suatu kebiasaan atau menjadi budaya yang jalan dengan sendirinya tanpa harus disuruh.

Guru adalah mereka yang menerangi kegelapan. Jadi tantangan-tantangan seperti yang saya ceritakan di atas akan menjadi bagian dari perjalanan seorang Guru. Begitu banyak tantangan yang harus dilalui untuk menerangi kegelapan-kegelapan yang terjadi pada Bangsa ini. Untuk membawa kejayaan bagi Bangsa Indonesia. Oleh karena itulah kita sepakat bahwa Guru adalah profesi paling mulia.

Saya yakin banyak Guru, khususnya yang mengajar dalam bidang ICT telah melakukan perubahan dan pasti banyak tantangan yang diperolehnya sampai kemudian menjadi suatu kebiasaan yang baik dan bermanfaat bagi orang banyak. Oleh karena itu mohon bisa berbagi pengalaman dengan saya di zeembry@yahoo.com.

Salam Indonesia, Zeembry, S.Kom

"Learn & Be a Professional with Baba Studio" BABASTUDIO.COM – Web Consulting & Training Company Taman Cosmos Blok C No. 29, Jakarta 11520 phone: (62-21) 565 96 28 fax. 569 42 785 website : www.babastudio.com

Artikel ini juga dipublish di

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun