Wah, belakangan produktivitas menulis ane lagi menurun banget. Mandul karya euyyy….
Kesempatan kali ini, ane lagi mau bagi-bagi cerita tentang penguat sinyal modem yang kalo kita surfing di inet bejibun dah caranya….
Sebelumnya, ane lagi berduka. Modem kesayangan ane (yg waktu ntu dibeli hampir satu juta) sierra 885 yang terkenal maknyusnya ntu rusak wasssalam…. Berduka, karena teman sejati nan baik hati dan nggak pernah ngecewain ntu ane “bunuh” kagak sengaja. (berlebihaaaaaannnn….)
Jadi, karena uang di kantong sangat tipis, ane memutuskan cari modem seadanya. Sebelumnya ane nemuin banyak tips cara mencari modem yang bagus. Rangkumannya, cukup kita lihat saja kecepatan dia mengupload dan mendownloadnya (HSUPA dan HSDPA) nya. Karena terlalu banyak pilihan dengan ragam fitur yang untuk saya sangat sulit saya pahami, maka pilihan saya pun jatuh pada huawei e171.
Bukan karena saya mengerti fitur-fitur yang ditawarkan, tapi hanya karena budget saya hanya cukup untu mencapai harga modem tersebut, hehehe… Selain itu, pilihan saya ini pun dikuatkan oleh banyaknya pendapat bahwa kecepatan modem juga lebih banyak tergantung pada si provider dan juga lokasi kita berada.
Perlu diketahui, lokasi tempat saya berada jauh dari keramaian kota. Di bilangan pojok Cibubur dan pinggiran Depok. Sulit mendapat sinyal 3G apalagi HSPA. Satu hari pemakaian, saya menghibur diri, “ah… sama saja dengan modem yang lama. Ini karena dipakai di ruang tengah, bukan di kamar,”
Malamnya, saya pindahkan lokasi saya surfing ke dalam kemar, tempat paling bagus sinyalnya di antara ruangan lain di rumah saya. Saya pun mencoba mendownload pada pukul 09.00 malam. Kecepatan download dengan IDM hanya mencapai 20 sekian kb/sec dengan sinyal EDGE yang naik turun bahkan sering 0 bar! (3bar saja sudah Alhamdulillah untuk kasus ini). Saya pun kembali menghibur diri, “Ah, ini jam sibuk. Pasti lalu lintas inetnya padat merayap =_=”
Esoknya, saya tidak bisa lagi menahan kekecewaan saya terhadap lambatnya internet yang saya gunakan. Akhirnya, googling merupakan cara paling ampuh untuk situasi seperti ini. Googling dengan kata kunci “memperkuat sinyal modem”, saya pun akhirnya mendapat titik terang, hehehe…
Banyak sekali yang ditawarkan mbah google tentang berbagai cara memperkuat sinyal modem. Dari mulai antena tambahan (yang ini jadi opsi terakhir saya karena budget beneran kosong, hehe), cara kreatif nan sistematis (penuh perhitungan dan nggak main-main pembuatannya), sampai cara gila yang terkesan iseng namun kreatif dan imajinatif.
Banyak sekali caranya, saya pun kebingungan (maklum awam banget), dan akhirnya, saya kumpulkan barang-barang yang ada di rumah saya yang sejenis dengan apa yang dituliskan orang-orang. Satu buah obat nyamuk semprot yang besar, kaset2 dvd yang sudah nggak terpakai, panci beserta tututpnya, juga kaleng obat nyamuk. Ide ini sepintas menggelikan, adik saya pun terpingkal-pingkal. Tapi serius, ini manjur.
Awalnya, saya hanya meletakkan obat nyamuk di sisi modem yang tengah terpasang di laptop. Di bawah modem, saya letakkan kepingan kaset dvd dengan sisi yang mengkilat menghadap ke atas. Malangnya, cara ini tidak memberikan efek sama sekali. Sinyal saya tetap saja EDGE 1 bar. Tanpa putus asa, saya pun mulai memindahkan ke sana ke mari laptop beserta kombinasi peralatan lainnya. Saya gunakan panci dan tutupnya, lalu kepingan kaset pun saya tambahkan dan lain sebagainya.
Akhirnya, saya keluarkan usb eksternal (kalau nggak salah itu namanya) sehingga modem bisa terjulur lebih panjang. Saya pun mengeluarkan usb tersebut ke arah jendela luar dibantu panci yang juga menghadap ke luar. Iseng, saya letakkan berbagai alat lainnya di sekitar modem. Hasilnya, sinyal saya berubah HSPA! Tanpa goyang goyang lagi ke 3G atau bahkan EDGE!!! Untuk ukuran lokasi tempat saya, sinyal HSPA 1 bar sudah sangat sangat cukup, saya pun mecoba mengupload. Dan… teng teng… berhasil sodara-sodara! File yang sejak dulu saya ingin upload dan tidak pernah berhasil karena masalah jaringan berhasil saya upload dengan seketika.
Download, ini aktivitas yang paling sering saya lakukan. Video berukuran 65 mb saya unduh. Hm… masih kurang puas karena walaupun HSPA bahkan sesekali sampai 3 bar, hanya mencapai kecepatan 20 an KB/sec.
Masih penasaran, saya kembali kombinasikan semua alat dan juga pindah-pindah lokasi. Sampai akhirnya, ini dia:
Download berhasil mencapai 50 an KB/sec dengan HSPA yang hanya 1 bar bahkan kadang kadang nggak ada bar nya… heheh… buat saya, ini sangat amat membantu dan mengobati kepedihan hati saya ditinggakan sahabat lama. So, welcome my new friend….
Catatan : Cara ini cara lama yang udah banyak coba, mungkin kalian pun udah pernah coba dan pakai. Tapi, tulisan ini hanya sharing, karena lama sekali diriku ini mandul karya.
Yang mau coba, silakan coba aja bahan-bahan sejenis yang ada. Kombinasikan, jangan mudah putus asa, cari lokasi strategis dan juga jangan capek nyetting. Tips ini berhasil di tempat yang sulit sinyal seperti saya, mungkin lebih memuaskan di tempat anda yang lain… who knows… ^_^
*Maaf nggak ada konsistenitas untuk bahasa si sudut pandang penulis, just writing as sharing on diary,,, heheheh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H