Saat ini, anak kami, Zavi, sudah mulai bisa menyebut sepatah hingga dua patah kata dengan sempurna. Melihat Zavi menirukan apa yang saya dan istri ucapkan; adalah pengalaman dan sesuatu yang sangat menggembirakan.Oleh sebab itu, saya dan istri berkomitmen untuk mendidik anak dengan bahasa yang baik, agar menjadi role model bagi Zavi. Tak hanya itu, tentu saja saya dan istri harus mengungkapkan kata-kata yang baik juga, dan tentunya positif.
Hal ini menjadi semakin penting ketika saya membaca pesan bijak dari kitab Tarbiyatul Aulad. Kitab ini saya dapatkan dalam format PDF dari seorang sahabat, yaitu ustadz Ishom, saat kami ngopi pagi di warung Mang Hasim, di seberang kampus Unhasy, Tebuireng.
Belakangan, saya memang tertarik dengan wawasan parenting. Ini penting menurut saya, karena memiliki seorang anak. Tentunya dalam konteks mendidik anak, saya harus membekali diri dengan ilmu. Lebih bagus lagi jika ada referensi dari kitab-kitab hasil tulisan para pakar dan ulama.
Tentu saja kitab yang dikirim oleh sahabat Ishom ini bisa menjadi rujukan dan bekal bagi saya dan istri untuk mendidik anak, yang nantinya akan tumbuh besar dengan membawa karakter dan adab dari pola asuh yang kami berikan.
Dalam kitab Tarbiyatul Aulad, ada sebuah kutipan yang sangat inspiratif:
Yang artinya:
Alangkah indahnya ketika anak mengucapkan perkataan yang indah dan ungkapan-ungkapan manis yang lucu, dan betapa bagusnya ketika mengajarkannya tata krama di atas logika yang kokoh, dan dengan ungkapan yang baik. Betapa mulianya ketika dia jauh dari bahasa yang berisi umpatan, hinaan, dan keburukan. Maka tidak diragukan lagi, dia akan menjadi bunga harum di rumah dan istimewa di tengah masyarakat.
Mengapa Bahasa yang Baik itu Penting?
Penggunaan bahasa yang baik dan bijak memiliki dampak besar dalam perkembangan anak. Berikut beberapa alasan mengapa bahasa yang baik sangat penting:
1. Pembentukan Karakter:
Bahasa yang digunakan dalam komunikasi sehari-hari membantu membentuk karakter anak. Kata-kata yang positif dan bijak akan membangun kepribadian yang baik dan sopan.
2. Perkembangan Emosional: