Sudah tahun ketiga
Sejak kutulis puisi pertama
Untukmu
Sudah tahun ketiga
Tapi aku masih belum berani
Memberi kata-kata yang tlah kurangkai
Sudah tahun ketiga
Dan puisi itu masih terlipat rapi
Di laci meja kamarku
Karena tak berani kuberi
Saat tiga tahun lalu
Dan aku duduk di sampingmu
Menulis satu puisi untukmu
Kamu tidak akan tahu itu
Tentang waktu
Apa kau tahu?
Waktu semakin renta
Dan aku masih tetap sama
Detikku menua
Dan aku tak kunjung berbeda
Bilamana aku penguasa waktu
Ingin kusapa dirimu
Dengan memberhentikan detik yang ada
Dengan menghentikan dimensi yang tak dapat kukejar
Dalam puisi ini
Izinkan aku menyapamu
Tepat saat jarum menunjukkan 00.00
Di tempatku berpijak detik ini
Kamu yang di sana
Dan aku yang di sini
Hai kamu
Apa kau punya waktu?
Kalau tidak, sisihkanlah sedikit untukku
Aku ingin bicara denganmu
Empat mata
Dua hati
Dan entah dengan rasa
Soal rasa, aku tak peduli