Setelah pergimu
Aku hanya mengingat-ingat
Kenangan yang ada
Juga mimpi-mimpi yang nyaris tergenggam
Setelah pergimu
Tidak maukah kamu berbaik hati sedikit?
Mungkin menanyakan kabarku
Atau menampakkan sebagian wajahmu
Setelah pergimu
Aku mulai nyaman
Melihat penampakan kita
Di pelupuk mata
Setelah pergimu
Aku mulai senang
Berbicara pada dinding kamar
Menceritakan kamu
Setelah pergimu
Aku mulai tentram
Tertawa menatap plafon kamar mandi
Mengajaknya bercanda, berandai-andai bila kamu kembali
Setelah pergimu
Aku mulai tenang
Menangis bersama piring-piring kotor
Mengajak mereka mengeluarkan air mata bersamaku
Setelah pergimu
Aku mulai baikan
Tertawa riang dengan senyum lebar
Berlari-lari diatap gedung berlantai dua puluh lima
Atap gedung yang saat dulu kuberikan kamu kejutan ulang tahun
Berlari-lari kencang dengan gemuruh dalam dada yang berdebar-debar
Dan kamu
Hanya menatapku dengan menangis
Kamu tidak bisa menghentikanku yang sudah amat gila karena kepergianmu
Tenang
Aku akan menyusulmu dan menemani harimu lagi
Dengan melompat dari sini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H