Mohon tunggu...
Fauzia Noorchaliza Fadly Tantu
Fauzia Noorchaliza Fadly Tantu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sedang bertumbuh

Berjejak, tak berjasad

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menjadikan Indonesia Pusat Pangan Dunia 2045

23 Agustus 2018   21:53 Diperbarui: 23 Agustus 2018   22:11 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sepuluh tahun lalu saat menghabiskan libur semester di sawah dekat kontrakan papah dan mamah.

Menggapai Visi Indonesia Emas 2045 yaitu maju, kuat, mandiri, adil dan sejahtera, telah ditetapkan tiga tahapan pembangunan lima tahunan bangsa; tahap pertama (2015-2025) dicanangkan sebagai peletakkan fondasi menuju negara maju; tahap kedua (2025-2035), percepatan pembangunan diberbagai bidang untuk memasuki negara maju; dan tahap tiga (2035-2045) terwujudnya Indonesia sebagai negara maju. Seluruh aspek dalam pengembangan Indonesia menjadi lebih baik tentu harus menjadi perhatian serius. 

Tentu saja pada setiap tahapan pembangunan ini harus dikaji dengan matang karena menyangkut bangsa dan generasi masa depan. Era globalisasi yang sedang dihadapi, semua harus secara detail menjadi perhatian, karena kita berada di era keterbukaan dengan persaingan yang tinggi. Kondisi ini harus dipersiapkan secara matang agar bangsa ini tidak berada pada barisan paling belakang dari negara-negara maju.

Tahapan pertama dalam visi tersebut berisi tentang pembangunan seperti infrastruktur, yang dimana hal ini memang sangat diperlukan mengingat infrastruktur seperti jalan, bandara, pelabuhan, dan pembangunan lainnya yang tentu saja akan memudahkan sekaligus memangkas anggaran dalam proses pendistribusian. Hal ini akan memengaruhi harga barang yang bisa lebih murah dan mampu bersaing dengan dengan produk dari luar negeri. Pembangunan juga termasuk pembangunan sumber daya manusia dimana pemerintah membuat suatu sarana yang memancing produktivitas rakyat. Karena itulah mengapa generasi muda harus cerdas dan lincah dalam memilih langkah agar yang muda mampu memimpin dan bersaing dalam arus globalisasi dan tidak tereliminasi.

Tahap kedua adalah industri pengolahan yang berbasis bahan-bahan mentah. Industri pengolahan juga memegang peranan penting dalam tujuan Indonesia Emas 2045. Demi mempersiapkan industri pengolahan berbasis bahan mentah yang ada dalam wilayah Indonesia, pihak industri sudah harus memulai pengolahan bahan mentah menjadi barang siap pakai. Hal ini bisa meningkatkan nilai jual dengan tingkat persaingan yang baik dan mengurangi impor. Idealnya Indonesia menjadi pusat olahan pangan dunia.

Tahap terakhir dalam Visi Indonesia Emas 2045 adalah pengembangan dalam industri jasa seperti pariwisata. Seperti yang sudah diketahui bersama bahwa Indonesia memiliki daerah dengan pesona alam yang menjadi perhatian dunia. Keindahan dan eksotis ini perlu dikembangkan dan dipromosikan agar menjadikan Indonesia tidak hanya terdepan pada sektor pembangunan industri pangan saja saja. Tapi juga pesona negerinya menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki kemajuan dibidan industri wisata. Oleh karena itu perlunya pengelolaan yang baik terhadap bidang industri pariwisata.

Ketiga tahapan tersebut harus dilaksanakan dengan segera. Karena jika menunggu nanti, waktu yang dimiliki sangat terbatas. Anak muda harus berani mengambil langkah besar dalam kehidupan Indonesia ke depannya juga selalu berinovasi dengan ide-ide baru yang segar yang tentunya akan membuat Indonesia maju dengan gesit menuju puncak.

Hal yang paling berpotensi agar segera merebut posisi Indonesia sebaga negara pemimpin dunia adalah lewat sektor pertanian dan kelautan. Karena Indonesia merupakan negara agraris dan juga maritim, sektor pertanian adalah bagian terpenting dari industri yang harus dimajukan lebih dahulu. Pemerintah harusnya mengurus sektor pertanian lebih serius. Tidak masuk akal jika kita negara agraris dan maritim yang besar namun mengimpor bahan pangan dari negara yang musimnya terbagi empat. 

Keadaan kita sekarang cukup ironis karena sejak awal bangsa ini berdiri telah mendeklarasikan diri sebagai Negara agraris dan maritim yang besar namun kenyataannya petani kita tidak berdaya, nelayan kita miskin dan papah, dan bahkan kita menjadi salahsatu negara pengimpor bahan pangan yang besar. Ini tampaknya membuat Indonesia sebagai bangsa yang lucu.

Diberkahi tanah yang subur laut yang luas dengan keanekaragaman sumberdaya alam berupa tumbuhan, hewan, bahan tambang, energi dari maritim maupun angin dan surya, harusnya kita patut bersyukur dengan menjadikan Indonesia sebagai negara yang berswasembada pangan dan energi. Indonesia menjadi pusat pangan dan energi dunia yang tangguh.

Sebagai negara maritim kita juga harus melihat peluang yang besar dalam pemanfaatannya seperti melakukan budidaya perairan, memberi fasilitas yang baik pada para nelayan untuk mendukungnya semakin aktif bekerja. Tidak lupa juga pada petani maritim seperti petani garam yang juga didukung dengan menyediakan sarana yang baik dan memberi teknologi yang inovatif agar proses pembuatan garam tidak lagi dilakukan dengan cara sederhana yang memakan waktu lama dan bergantung pada cuaca. Kadang hal kecil yang disepelekan berdampak sangat besar terhadap kehidupan. Indonesia bisa mengekspor garam dan menjadi pusat garam dunia.

Pertanian masa depan Indonesia juga harus berbasis teknologi. Karena dengan memanfaatkan dan berinovasi dengan teknologi maka bisa membantu perkembangan di berbagai sektor terutam pertanian. Pertanian berbasis teknologi dapat menghasilkan hasil yang berkali lipat menguntungkan. Pertanian yang dikolaborasikan dengan teknologi akan menghasilkan banyak lapangan pekerjaan baru yang dimana dapat meningkatkan sumber daya manusia yang akan menciptakan rakyat yang inovatif, kreatif, dan turut berkontribusi secara nyata terhadap pembangunan bangsa Indonesia ke depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun