Sebagai siswa kelas 12, duduk di puncak bangku sekolah tertinggi dari 12 tahun belajar adalah saat dimana segala perasaan bercampur aduk. Bagiku sendiri, jujur saja, di kelas 12 ini aku mulai jenuh dengan rutinitas yang dikerjakan selama 12 tahun yang selalu sama. Bangun sebelum pukul 6 pagi, dilanjutkan dengan mandi dan tak lupa gosok gigi, memakai seragam yang roknya hanya berganti warna... *6 tahun merah, 3 tahun biru, dan sedang dimasa putih abu-abu*, lalu berangkat ke sekolah dan duduk diam menunggu guru masuk kelas.Â
Hanya saja, karena aku tidak senang dengan hal-hal seperti itu yang berulang setiap harinya, aku mencari kegiatan di luar sana untuk menghilangkan kejenuhan. Misalnya menulis, traveling bersama keluarga saat libur panjang, dan kadang, jika sedang mau, aku mengikuti beberapa kegiatan di luar.
Oke, mungkin itu cukup untuk membuka topik yang sengaja kuambil untuk mengisi sore hari seusai hujan dengan menulis. Bukan puisi seperti biasa, entah kenapa rasanya aku lebih memilih mendokumentasikan hari-hari menjelang akhir masa sekolah menengah. Menjelang hari-hari perpisahan, seperti biasa, sekolahku mengadakan pemotretan untuk buku tahunan.Â
Pemotretan ini dimulai bertahap sejak bulan Desember 2017 lalu dengan sesi pemotretan dilakukan di hari libur. Karena SMA yang kupijaki ini sudah menerapkan sistem FDS atau Full Day School, jadi setiap hari Sabtu kami libur. Hari Sabtu atau Minggu inilah yang dimanfaatkan oleh kami seangkatan untuk berfoto bersama dengan berbagai tema. Baik itu saat sesi per kelas, angkatan, maupun saat sesi foto dengan kelompok yang diacak.
Jadi dimulai dari sesi foto per-kelas. Jujur, ini yang paling ribet bagiku. Kelasku yang mengambil tema Summer Party dengan baju bunga-bunga, cukup membuatku pusing tujuh keliling.Â
Karena aku lebih suka memakai pakaian kasual atau baju dengan motif garis-garis diagonal atau horizontal. Jujur aku kurang suka dengan baju yang bermotif bunga-bunga karena menurutku, baju bermotif demikian banyak digemari oleh kalangan Ibu-ibu sehingga identik dengan baju orang tua (mungkin ini pola pikir yang terbentuk karena efek melihat Mamah yang suka pakai baju bunga-bunga),... hehehe.
Otomatis, karena aku tak memiliki koleksi baju yang dipersyaratkan, aku pun harus mencari baju dengan motif bunga-bunga. Berhubung jadwal sekolah yang padat dan letak rumah yang jauh dari pusat perbelanjaan, aku baru punya kesempatan mencarinya sehari sebelum acara pemotretan dilakukan.Â
Dua jam berkeliling di sebuah mall, akhirnya ada juga yang membuatku jatuh hati. Aku pun memotret baju tersebut dan mengirimnya di grup chat kelas. Ternyata, salah satu temanku sudah membelinya sejak kemarin, dan kurang bagus kalau pakai baju seragaman.
Jadi aku pun mengalah. Sekali lagi kukelilingi mall tersebut, hingga satu jam kemudian aku berhasil mendapatkan baju yang sesuai dengan tema, dan lumayan aku sukai. Namun, baju tersebut memiliki 3 warna cerah. Ini pun berhasil membuatku menimbang-nimbang untuk memutuskan warna mana yang aku pilih.Â
Esoknya kami berfoto di villa milik salah satu teman sekelas. Foto bersama pun berjalan sesuai rencana meski dengan sedikit perubahan.Â