Kamu
Sosok anak manusia
Keturunan Adam dan Hawa
Yang kesekian
Kamu
Selalu saja begitu
Datang dan pergi
Tanpa memberitahu
Kamu
Tak tentu waktu
Pergi
Tanpa salam
Kamu
Tak tentu waktu
Datang dan kembali
Tanpa ketuk pintu
Tanpa ‘Assalamu’alaikum’
Pergilah saja
Toh mungkin percuma saja kamu di sini
Atau tetaplah disini
Toh mungkin memang takdirmu di sini
Terus saja pura-pura tuli
Terus saja pura-pura membisu
Terus saja pura-pura berdiam
Terus saja kau membungkam
Aku akan menunggu beberapa waktu
Namun asal kau tahu
Menunggu tak sebercanda itu
Seringkali kubertanya-tanya
Adanya kamu
Apakah itu nyata?
Atau hanya ilusi semata?
Aku tak tahu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H