Mohon tunggu...
Fauzia Noorchaliza Fadly Tantu
Fauzia Noorchaliza Fadly Tantu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sedang bertumbuh

Berjejak, tak berjasad

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kamu dan Kelabu

16 Desember 2016   07:54 Diperbarui: 16 Desember 2016   08:46 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Hari ini
Di tempat kuberdiri
Makin banyak pula kupahami
Segala yang mulanya tak begitu kumengerti

Kau tahu?
Rintik hujan berlomba jatuh dan luruh
Pergi dari awan kelabu

Langit di kota Palu
Warnanya abu-abu
Bagaimana langit di kotamu?
Apa warnanya begitu?

Tentang abu-abu,
Aku ingin memberitahumu
Tentang sesuatu
Yang ku ingin kamu tahu

Cukup warna favoritmu saja yang abu-abu
Tapi hidupmu jangan
Cukup langit saja yang kelabu
Tapi hatimu jangan

Cukup baju-bajumu saja yang abu-abu
Tapi pikirmu jangan
Cukup awan saja yang kelabu
Tapi nuranimu jangan

Bilamana kau baca puisi ini nanti
Kuharap kau mengerti
Tentang segala sudut pandang yang ada di hati
Dan tentang nurani yang suci

Bilamana kau menerkaku
Kuharap kau benar
Tentang keinginanku tentangmu
Dan juga harapanku tentangmu

Bilamana tak kunjung kau pahami
Setidaknya kelak kau kan sadari
Meski itu harus menunggu kata nanti

Tentang abu-abu
Cukup langit saja yang kelabu
Asal bukan kamu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun