Hari ini
Di tempat kuberdiri
Makin banyak pula kupahami
Segala yang mulanya tak begitu kumengerti
Kau tahu?
Rintik hujan berlomba jatuh dan luruh
Pergi dari awan kelabu
Langit di kota Palu
Warnanya abu-abu
Bagaimana langit di kotamu?
Apa warnanya begitu?
Tentang abu-abu,
Aku ingin memberitahumu
Tentang sesuatu
Yang ku ingin kamu tahu
Cukup warna favoritmu saja yang abu-abu
Tapi hidupmu jangan
Cukup langit saja yang kelabu
Tapi hatimu jangan
Cukup baju-bajumu saja yang abu-abu
Tapi pikirmu jangan
Cukup awan saja yang kelabu
Tapi nuranimu jangan
Bilamana kau baca puisi ini nanti
Kuharap kau mengerti
Tentang segala sudut pandang yang ada di hati
Dan tentang nurani yang suci
Bilamana kau menerkaku
Kuharap kau benar
Tentang keinginanku tentangmu
Dan juga harapanku tentangmu
Bilamana tak kunjung kau pahami
Setidaknya kelak kau kan sadari
Meski itu harus menunggu kata nanti
Tentang abu-abu
Cukup langit saja yang kelabu
Asal bukan kamu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H