Mohon tunggu...
Fauzia Noorchaliza Fadly Tantu
Fauzia Noorchaliza Fadly Tantu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sedang bertumbuh

Berjejak, tak berjasad

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pahlawan, Kebebasan dan Pembebasan

8 Desember 2016   19:56 Diperbarui: 8 Desember 2016   20:19 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di zaman yang semakin modern ini, teknologi seolah ‘merajai’ kehidupan manusia. Lika-liku yang terjadi di tanah sejuta ragam terkadang membuat masyarakat bergantung pada teknologi dan mengutamakan diri sendiri dalam hal-hal yang terjadi di lingkungan sekitar. Setidaknya permasalahan ini perlu kita perhatikan agar tidak terjadi sifat individualisme yang mengakar di masyarakat Indonesia. Lewat hal ini, kita bisa belajar dari para pahlawan yang mengorbankan dirinya bagi nusa dan bangsa.

Pahlawan, sosok makhluk Tuhan yang membebaskan dirinya dari ego yang ada demi membebaskan orang lain, masyarakat  dan negara untuk meraih kebebasan.  Pahlawan secara sadar menyingkirkan dirinya dari ego, demi kepentingan lainnya seperti membebaskan negara dari penjajahan, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan untuk meraih cita-cita kesejahteraan bangsa seperti yang telah dilakukan oleh para suhada pendahulu kita pada masa lalu.

Pahlawan bangsa kita  adalah manusia-manusia yang berhasil melewati batas egonya sendiri demi kepentingan jutaan rakyat Indonesia. Pahlawan adalah mereka yang dipilih oleh Tuhan untuk mengambil peran dimasanya demi kebebasan tanah khatulistiwa dari tangan penjajah yang menjarah kekayaan sumber daya alam bumi pertiwi, pahlawan berjuang hingga titik darah penghabisan, untuk mempertahankan tiap jengkal negeri ini. Mereka rela berkorban demi membebaskan masyarakat banyak dan anak keturunannya dari penjajahan, dari kebodohan dan dari kemiskinan demi meraih kesejahteraan dan kebahagiaan dimasa depan.

Negeri khatulistiwa, negeri yang kaya raya dengan kebhinekaan masyarakatnya yang hidup damai adalah negeri yang hadir dan berdiri diantara negeri-negeri lain di dunia tidaklah datang dan hadir sendiri. Negeri ini hadir oleh perjuangan para pahlawan yang meletakkan ego dirinya di belakang dan mengedepankan nurani generasinya untuk masa depan. Perjuangan hakiki yang dicontohkan oleh para pahlawan bangsa adalah kemampuan melewati, melampaui batas egonya sendiri, dan itulah sebuah perjuangan paling berat yang dilakukan oleh manusia.

Saya, sebagai anak muda Ibu Pertiwi meyakini. Indonesia kini dan nanti butuh sosok-sosok pejuang dengan hati nurani yang tidak mati. Indonesia butuh generasi dengan semangat berani mati untuk negeri. Indonesia kini dan nanti butuh anak negeri yang bisa berjuang mempertahankan ranah ini dengan semangat yang tak mudah mati untuk tanah pertiwi.

Karena lewat mereka yang telah tertidurlah kita bisa berdiri ringan disini. Karena diatas darah merekalah kita mampu berbahagia setiap hari. Dan karena perjuangan merekalah, kita mendapat sosok-sosok luar biasa untuk menjadi teladan dalam hidup bagi generasi muda. Perjuangan mereka mestinya membuat kita memahami. Bahwa Indonesia ditangan kita. Indonesia kini dan nanti ada dalam genggaman kita. Karena sejatinya, Indonesia adalah kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun