Mohon tunggu...
Azizah Robiatul
Azizah Robiatul Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tingginya Utang Negara yang Tidak Dapat Menanggulangi Kesejahteraan

22 Agustus 2023   19:07 Diperbarui: 22 Agustus 2023   19:15 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tingginya Utang Negara yang Tidak Dapat Menaggulangi Kesejahteraan

Masalah tingginya utang negara sering kali menjadi perdebatan di tengah masyarakat, terutama pada tahun politik saat ini menjadi semakin memperburuk keadaan. Berita-berita yang harusnya sebagai bahan pengetahuan Masyarakat justru semakin menyesatkan. Beberapa pihak berpandangan, bahwa jumlah utang Pemerintah saat ini sudah mengkhawatirkan dan meragukan kemampuan Pemerintah untuk membayarnya.

Dalam artikel opini ini, penulis akan mengulas isu tentang sosial ekonomi dari tema 'Tingginya Utang Negara yang Tidak Dapat Menanggulangi Kesejahteraan' dari sudut pandang kontra.

Terkadang kita memahami jika pemerintah memiliki utang hanya untuk membiayai belanja negara, menambah fasilitas mewah untuk pejabat dan keturunannya. Padahal jika dilogikakan bagaimana jika pemerintah menggunakan utang untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dari segi transportasi atau logistik seperti Pembangunan khususnya jalan tol, Pelabuhan, kereta api, dan fasilitas umum lainnya. Selain itu, pemerintah juga memperhatikan hal-hal lain dari segi pertanian, peternakan, pembangunan rumah susun, dan lain sebagainya guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Namun jika utang nagara terus meningkat tanpa adanya pengelolaan dapat mengancam kesejahteraan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah perlu memastikan bahwa kebijakan pengelolaan utang juga harus mempertimbangkan dampaknya terhadap masyarakat secara keseluruhan. Selain itu, penting bagi pemerintah untuk memperkuat sistem tunjangan sosial sebagai bagian dari strategi untuk menciptakan keadilan ekonomi dan sosial.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, utang adalah uang yang dipinjam dari orang lain. Sementara secara etimologi, utang atau debt (Inggris) berasal dari istilah Bahasa Perancis dette atau istilah Bahasa Latin debitum yang bermakna "yang berutang." Istilah debitur konon pertama kali digunakan dalam bahasa Inggris pada awal abad ke-13.

Sri Mulyani Indrawati, Menteri keuangan mengungkapkan bahwa pemerintah kembali menambah daftar anggaran untuk program perlindungan sosial dan penanganan Kesehatan. Juga menambahkan program bantuan untuk Masyarakat kurang mampu terutama pada bidang pendidikan.

Artikel berjudul "Utang Negara untuk Pendidikan: Investasi Jangka Panjang bagi Masa Depan" dijelaskan bahwa setiap rupiah uang utang yang dilakukan pemerintah dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan yang sifatnya produktif dan merupakan investasi jangka panjang. Melalui Pendidikan berkualitas, negara dapat menjadikan Masyarakat lebih berpengetahuan dan memiliki keterampilan sebagai partisipasi dalam ekonomi global dengan harapan dapat mengurangi angka kebodohan di Indonesia. Tidak satu atau dua orang, beberapa Masyarakat yang mendapatkan bantuan dari program pemerintah pun sering kali mengeluh. Lalu dimana bentuk apresiasi rakyat terhadap pemerintah?

Salah satu penyebab meningkatnya utang negara Indonesia adalah penurunan pendapatan negara yang disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya pandemi Covid-19 yang telah mengguncang perekonomian global. Pemerintah harus bertindak cepat untuk mencegah penurunan ekonomi yang lebih drastis dan melindungi kesejateraan Masyarakat.

"Di 2020 ekonomi melambat, penerimaan tertekan, tapi di sisi lain kita harus meningkatkan belanja untuk penanggulangan covid-19 dan pemulihan ekonomi. Konsekuensinya defisit APBN melebar," ujarnya melalui akun Twitter resmi @prastow.

Kesimpulanya utang tidaklah selamanya buruk. Sebagian orang beranggapan bahwa utang itu harus dihindari karena akan menimbulkan dampak yang negatif, namun sebagian lainnya menganggap utang itu sah-sah saja asalkan dipergunakan dengan baik. Salah satu alasan kenapa pemerintah harus berutang lagi yaitu untuk menutup utang dari periode sebelumnya yang jatuh tempo saat ini. Sisanya digunakan untuk membangun peradaban, seperti infrastruktur yang memadai & merata, menambahkan bantuan untuk Masyarakat, dan lain sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun