Bagi orang-orang yang senang menulis seperti saya, pasti pernah terbesit keinginan untuk dapat membuat sebuah karya yang bagus, yang dapat dinikmati dan dibaca oleh banyak orang.
'Bagaimana caranya menjadi seorang penulis?'
Pertanyaan ini kadang muncul di benak saya tiap kali saya selesai menuliskan sebuah tulisan (entah itu puisi, cerita pendek, atau naskah novel).
Saya sempat beberapa kali mencari artikel untuk menjawab pertanyaan saya ini. Hasilnya, kebanyakankurang lebihseperti ini, 'Untuk menjadi penulis, seseorang harus mau melakukan hal-hal seperti ini ; banyak membaca, sering-sering berlatih membuat tulisan, mencatat ide yang muncul, memiliki ritual menulis sendiri, meriset isi dari apa yang akan menjadi tulisannya, meluangkan waktu untuk merevisi tulisan yang sudah selesai ditulis, tulisan yang ditulis sebaiknya ringkas dan mengena, meminta tanggapan dari orang lain tentang bagaimana tulisannya, kemudian mengirimkan naskah yang sudah jadi itu ke penerbit.'
Selain itu, saya juga pernah mencari artikel serupa, tentang bagaimana cara mengirimkan naskah ke penerbit. Kurang lebih hasil pencarian saya adalah seperti ini, 'Setelah kita memiliki naskah yang kita anggap bagus dan mampu bersaing dengan naskah lain dari penulis lain, kita bisa mengirimkannya ke penerbit.Â
Tetapi sebelumnya, perhatikan dahulu naskah kita dengan kriteria naskah yang dicari oleh penerbit yang kita ingini. Setelah itu, kita harus perhatikan juga bagaimana cara main penerbit tersebut, apakah naskah kita layak diterbitkan atau tidak.Â
Jika naskah kita layak diterbitkan, pihak penerbit akan menghubungi kita. Namun sebaliknya, jika naskah kita belum layak diterbitkan, maka penerbit tidak akan memberikan kabar apa-apa.'
Membacanya, pertanyaan saya cukup terjawab, tetapi, seperti ada yang mengganjal di benak saya. Kebanyakan artikel yang saya baca, dibuat oleh penulis yang saya tidak tahu dia siapa.Â
Saya pun mencoba mencari jawaban dari pertanyaan 'Bagaimana caranya menjadi seorang penulis?', dari seorang penulis muda yang sedang naik daun, yang karya-karyanya diterima di masyarakat, dan tentu saja... saya suka.
Menurut penuturan bung Fiersa Besari, ada beberapa kiat-kiat yang 'bisa' kita lakukan untuk membuat sebuah naskah yang bagus. Ini dia:
- Sebelum menulis naskah, selalu siapkan buku tulis dan pulpen, atau bisa diganti dengan aplikasi notes.
- Pastikan alasan, konflik dan penyelesaian cerita matang, agar pembaca merasa terikat.
- Jangan lupa riset, agar latar tokoh terasa nyata.
- Matikan ponsel dan berhenti chatting.
- Cari ruangan sunyi, atau pakai earphones.
- Jangan memikirkan apa yang bagus dan apa yang buruk secara berlebihan.
- Berhenti menjadi editor untuk diri sendiri ketika masih sibuk menulis.
- Ketika terkena writer's block, tutup sejenak laptopmu dan beristirahatlah.
- Ketika naskah sudah selesai ditulis, baca ulang dari awal.
- Tutup naskah untuk proses pengendapan.
- Jangan malu untuk membacakan naskah pada orang lain (setidaknya pada kawan-kawan sendiri).
- Jangan ragu untuk mengirim naskah kepada penerbit (atau bagikan ke sosial media).