Mohon tunggu...
Zayyid Atthariq
Zayyid Atthariq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UMJ

Jadilah yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tafsir Kemerdekaan

17 Agustus 2023   10:05 Diperbarui: 17 Agustus 2023   10:10 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua PD IPM Kabupaten Bogor Bidang Advokasi dan Kebijakan Publik. 

17 Agustus 1945 menjadi tanggal yang bersejarah bagi bangsa Indonesia, tanah harum Rumah Pengangsaan Timur No. 56 menjadi saksi lahirnya hari bersejarah tersebut, di setiap tahunnya Masyarakat Indonesia selalu berlomba lomba untuk menyambut serta memeriahkan hari yang sangat berarti untuk keberlangsungan kehidupan mereka, hidup yang sudah bebas dari penjajahan kejam kolonialisme, serta doktrinalisme yang menjerumuskan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang tertinggal dan rendahan. 

78 tahun sudah Bangsa Indonesia berdiri menjadi bangsa yang berusaha membangun jati diri yang lebih tinggi, segala proses pergantian Presiden yang di anggap akan mewujudkan mimpi mimpi bangsa nya, ternyata jauh dari kata mendekati, bahkan bisa disebut jauh dari harapan rakyat nya. Segala konsep ketatanegaraan di setiap presiden nya sudah dilakukan secara maksimal, Skenario suksesi kepemimpinan yang dirancang sejak awal hanya menjadi mimpi indah masyarakat nya, karna 78 tahun Indonesia Merdeka, hanya sebatas di tafsirkan dari peristiwa penjajahan, seharusnya masyarakat bisa lebih leluasa mengemukakan pendapatnya serta ide dan gagasannya untuk menjadikan Indonesia lebih maju, seperti jargon tahun ini, Terus Melaju Indonesia Maju. 

Tafsiran Kemerdekaan di kaca mata Pelajar Muhammadiyah tidak sependek dan sesederhana dari hilang nya Penjajahan di Bumi Pertiwi ini, melainkan bahwa kemerdekaan adalah mimbar kebebasan untuk mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat indonesia, maka itulah perjalanan 78 tahun bangsa Indonesia terasa sangat berat jika masyarakat tidak memahami makna inti dari kemerdekaan tersebut. 

Tersisa waktu sekitar 23-22 tahun lagi, Indonesia sudah harus siap menghadapi era Generasi Emas, generasi yang diharapkan mewujudkan mimpi besar Indonesia menjadi negara maju dan menjadi negara yang besar. Bangsa Indonesia harus keluar dari perangkap negara adidaya, dan menjadi negara yang mandiri segala lini.

Kacamata Pelajar Muhammadiyah berpandangan Generasi Emas ini perlu menjadi perhatian khusus para pemuda pemudi saat ini, selain dari pada wacana pembangunan karakter yang lebih maju, tahun 2024 adalah peristiwa 100 Tahunnya Indonesia Merdeka, yang seharusnya di usia yang 1 abad ini, bangsa Indonesia harus mampu menciptakan daya saing yang kuat, baik dari bidang ekonomi, sosial budaya dan politik, dan juga Peningkatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi merupakan dorongan terkuat untuk membentuk generasi yang diharapkan. 

Kemerdekaan bukan tujuan akhir dari proses perjuangan kita, melainkan gerbang awal bangsa ini untuk terus senantiasa berfikir dan bekerja untuk mewujudkan kan segala mimpi dan harapan nya, untuk menyongsong Generasi Emas ditahun 2045, bangsa Indonesia harus bekerja keras menyadarkan masyarakat nya, terkhusus pemuda dan pemudi yang akan memegang hak kendali bangsanya kedepan, untuk bisa menguatkan pondasi keilmuan dan moralitas sosial yang luhur, agar senantiasa siap menyambut dan merebut mimpi yang tertanam dalam. 

Namun sebaliknya, jika Bangsa Indonesia lalai dan kehilangan kendali untuk mempersiapkan keberhasilan anak anak muda saat ini, peluang untuk merebut dan bersaing di tahun yang yang dimaksud akan semakin kecil, justru seolah-olah kita seperti dikembalikan ke masa penjajahan yang amat sangat sulit untuk hidup makmur dan berkecukupan, dalam arti, bangsa Indonesia tertinggal sangat jauh di era yang sudah seharusnya tidak lagi terdengar maraknya tindak kriminalitas yang di dasari oleh faktor kemiskinan dan rendah nya pendidikan. 

Maka dari itu, mari bangun penyadaran Tafsir Kemerdekaan dengan seutuhnya, untuk bisa mempersiapkan kehidupan yang lebih baru dan maju, kehidupan yang di damba dambakan oleh masyarakat nya, jauh dari kata kemiskinan, rendah nya pendidikan dan sulit nya mendapatkan pekerjaan di era Generasi Emas nanti. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun