Dua puluh tahun kemudian setelah pelatihan jurnalistik itu, aku berbincang dengan Pemimpin Redaksi Panjimasyarakat, untuk membahas masalah desain buku. Sambil menikmati kopi, perbincangan pun ngaler-ngidul hingga sampai kepada film G.30.S yang ramai diperbincangkan setiap akhir September.
"Jadi, dulu pernah belajar di LPDS waktu almarhum Pak Syu'bah?"
"Iya. Dia orang hebat!" ujarku.
"Iya. Saya kadang terharu setiap melihat film G.30.S diputar. Saya merasa Pak Syu'bah masih hidup,"
"Terharu? Masih hidup? Maksudnya apa, Pak?" tanyaku tak mengerti.
"Lho, kamu belum tahu? Kan, yang memerankan DN Aidit di film tersebut adalah Pak Syu'bah Asa," jawabnya membuatku terkejut.
Sungguh, setelah dua puluh tahun, aku baru menyadari ternyata Pak Syu'bah Asa yang dahulu memberikan pelatihan jurnalistik di LPDS adalah pemeran tokoh DN Aidit dalam film G.30.S.
Kini di akhir September ini, aku menggagendakan nonoton film G.30.S yang dahulu ditambah dengan garis miring PKI. Bukan sekadar ingin mengulang romantisme ketika nonton film ini pertama kali bersama teman-teman tahun 1984, tapi lebih ingin melihat sosok DN Aidit yang diperankan guru jurnalistikku, Syu'bah Asa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H