Mohon tunggu...
Zay Menthrix Kennedy
Zay Menthrix Kennedy Mohon Tunggu... Lainnya - ♣¤══¤۩۞۩ஜஜ۩۞۩¤══¤♣\r\n

Hidup yang bermanfaat, saling berbagi ilmu, dan senang serta tersenyum.. Your Idea is a creativity, Your Action is an innovation... \r\nليس الفتى من قال ذا أبي\r\nولكن الفتى من قال ها أناذا\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Arti Selembar Ijazah

30 Oktober 2013   11:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:50 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Apa yang salah dengan sistem pendidikan di Indonesia ?

Banyak orang pintar, orang cerdas, dan lain sebagainya. Tetapi juga menghasilkan MALING NEGARA. Jika kita tela'ah lebih dalam berjuta-juta orang mendapatkan pendidikan bukan untuk mendapatkan ilmu melainkan untuk selembar Ijazah. Dengan semakin berijazah dan bergelar semakin apik serta wah,,, apalagi kalo mendapatkan gelar dari institusi luar negeri.. Maka semakin mendapat kedudukan yang lebih.

Hingga ilanglah arti dari hasil mencari ilmu yang bermanfaat dan berguna, melainkan Ijazah yang memperkaya dan memperkuat keserahkahan.

Arti dari hidup sederhana, saling menghargai, dsb, pupus termakan oleh sikap karena selalu ingin lebih, Memang manusia di berikan hati dan pikiran. Tetapi terkadang hati dan pikiran ini tak sejalan. Ketika Pikiran yg lebih menguasai maka hilanglah rasa akal itu sendiri.

Maka dengan kaya. Orang terpandang.  Akhirnya arti sebuah Ijazah ya , bukan value dari sebuah pencapaian mendapatkan ilmu atau tanggung jawab kedepan untuk pembuktian ilmu tersebut. Melainkan Ijazah yang bisa menopang kedudukan, kekayaan, serta popularitas.

Untuk apa perlu diadakan sekolah Wajib, untuk apa Universitas, untuk apa Institusi/Akdemi,dsb. Kalu sistem yang di dalamnya itu pun bukan mendidik malah mengajak kepada kerusakan.

Mari, mawas pada diri sendiri.

Tulisan ini ditujukan untuk diri pribadi, sebagai koreksi diri. Karena belum sempurna.Banyak kekurangan.

Terima kasih atas perhatiannya.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun