Mohon tunggu...
Zayd Hussain
Zayd Hussain Mohon Tunggu... Administrasi - Menghindari kesesatan logika.

Senantiasa berusaha menikmati kopi seduhan istri. Bekerja untuk melunasi hutang. Mencari jalan pulang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Imbauan Pemerintah Dilawan Menggunakan Fatwa Ulama, Bagaimana Kita Bersikap?

26 April 2020   07:19 Diperbarui: 26 April 2020   07:19 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tidak sedikit kasus positif Covid19 yang ditemukan berasal dari kelompok kegiatan keagamaan. Tidak hanya di dalam negeri, di luar negeri kasusnya pun sama. 

Sedikit contoh adalah apa yang dikenal dengan istilah cluster GBI dan cluster Ijtima' Gowa. Keduanya berawal dari kegiatan keagamaan yang mereka adakan di tengah merebaknya wabah Covid19. 

Keduanya juga sudah diimbau untuk membatalkan kegiatannya tetapi menolak dengan berpegang pada perkataan pemuka agama masing-masing. Hal ini mendorong munculnya pertanyaan bahwa ketika imbauan pemerintah dilawan menggunakan fatwa ulama, bagaimana kita bersikap?

Memandang hal tersebut di atas, tentunya muncul pertanyaan lanjutan di dalam diri sebagian masyarakat. Apakah kegiatan yang mereka lakukan adalah suatu hal yang salah? Jawabannya berpulang kembali kepda penanya, darimana sudut pandang menilainya. 

Bagi mereka yang berkeyakinan bahwa ketaatan kepada Pemerintah di dalam hal yang baik adalah wajib maka perbuatan kelompok Jama'ah Tabligh berupa penyelenggaraan Ijtima' Gowa adalah salah. 

Dan sebaliknya, bagaimana Jama'ah Tabligh mendudukkan pendapat atau anjuran pemimpin mereka ketika bertentangan dengan imbauan Pemerintah berpulang pada ajaran agama mereka.

Lantas, bagaimana kita bersikap? Saya, secara pribadi, berusaha meletakkan diri pada posisi sebagai warga negara yang kehidupannya di dalam berbangsa dan bernegara diatur dan terikat oleh aturan negara.

Bagaimana dengan keyakinan agama yang saya anut, sebatas pengetahuan saya sebagai seorang muslim adalah wajib taat kecuali terhadap aturan yang jelas bertentangan dengan syariat Islam, pun itu masih perlu diperinci lagi.  Bagaimana dengan Anda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun