Apabila saya ditanya tentang apa tujuan menulis Blog, maka jawabannya bisa beragam. Sebagaimana awal mula saya menulis di Kompasiana, maka berbeda dengan saya menulis di halaman blog lainnya.
Tujuan menulis blog secara umum, versi saya, terbagi menjadi dua tujuan utama. Tujuan pertama adalah untuk menyampaikan kisah, dan tujuan kedua adalah membagi ilmu meskipun hanya seujung kuku.
Ketika saya menulis dengan tujuan menyampaikan kisah, saya tidak pernah peduli siapa yang akan membacanya. Saya hanya peduli pada tersalurkannya perasaan dan pikiran saya kedalam bentuk tulisan yang dapat saya panggil lagi pengalaman itu suatu saat.
Hal itu berbeda ketika tujuan menulis untuk berbagi ilmu pengetahuan yang boleh jadi hanya sedikit saya miliki. Maka, besar harapan saya yang sedikit tadi dapat tersampaikan dengan baik.
Memang, adakalanya kedua tujuan di atas tidak lantas mudah untuk dipisahkan antara satu dengan yang lain. Adakalanya mereka bercampur ibaratnya gula dengan air. Suatu saat yang menjadi tujuan utama tidak tercapai malah yang tidak dituju akhirnya kesampaian.
Menulis Blog Kisah
Blog kisah akan sarat dengan pengalaman pribadi. Perasaan yang ada seketika itu. Pikiran yang datang dan pergi, tidak menetap dan tidak menentu. Respon dan reaksi terhadap suatu peristiwa yang terlihat dan teramati. Semua itu teracik dan tersaji sebagai sebuah sketsa kehidupan sesaat kala terjadinya.
Berbagi Ilmu
Blog untuk berbagi ilmu akan berangkat dari suatu bidang pekerjaan yang saya tekuni, keahlian yang saya miliki, ilmu dan pengetahuan yang saya dapatkan, dan tidak jarang dari cipta, rasa, dan karsa orang lain yang saya bantu menuliskannya. Menulis blog jenis ini merupakan hal terberat yang saya rasakan. Tidak sekedar karena harus menulis sesuai alur pemahaman calon pembaca yang sudah coba saya prediksikan sebelumnya, tetapi juga konsekuensi serta tanggung jawab yang menyertainya.
Di luar tujuan besar besar tadi, tetap terbuka tujuan-tujuan lainnya. Seperti menulis tentang catatan perjalanan, cita rasa masakan yang mampir di lidah, atau sejuknya hawa pegunungan. Yang khusus dalam kasus saya, hal itu hampir tidak pernah jadi tujuan saya menulis.
Pada akhirnya, apa yang menjadi tujuan menulis blog berawal dari niat dan berakhir pada pembaca. Baik itu kita sendiri yang akan menjadi pembacanya ataukah pihak lain yang membaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H