Mohon tunggu...
Zata Al Dzahabi
Zata Al Dzahabi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis, Content Creator, Podcaster

Introvert yang senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Gen Z & Dilema Mencari Pekerjaan di Era Teknologi AI, Apa yang Salah dengan Generasi Ini?

18 Juni 2024   19:20 Diperbarui: 19 Juni 2024   21:42 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gen Z & Pengangguran

Baru-baru ini media sosial diributkan dengan satu survei, tentang pengangguran di Indonesia yang mayoritas adalah Gen Z atau anak-anak muda. 

Ada sekitar 10 juta Gen Z yang masih belum dapat pekerjaan, beberapa orang beranggapan karena Gen Z ini masih muda sehingga butuh waktu untuk beradaptasi dengan dunia kerja. 

Tapi ternyata masalahnya tidak se-sederhana itu, karena berdasarkan riset yang dilakukan oleh BI (Bank Indonesia) 40% perusahaan di Indonesia tidak mau merekrut Gen Z. 

Lapangan pekerjaan saat ini semakin sempit karena jumlah pekerja sudah sangat banyak, ditambah lagi temuan data yang mengatakan bahwa 70% perusahaan saat ini sedang menutup lowongan (freeze hiring). 

Lalu apakah wacana 'Indonesia Emas 2045' masih bisa terwujud?, sekarang wajar jika banyak orang terutama Gen Z yang merasa khawatir karena ini tentang masa depan mereka. 

Ali Sodiqin Jurnalis RadarBanyuwangi.id menjelaskan, Gen Z adalah generasi yang disebut-sebut sebagai generasi yang paling melek teknologi. 

Tapi kenyataannya generasi ini justru kesulitan untuk memulai karir di era teknologi seperti sekarang, berdasarkan data dari BPS pengangguran usia 20-24 tahun lulusan SMA mencapai angka1 juta jiwa. 

Kemudian lulusan SMK 735 ribu jiwa dan Sarjana ada 324 ribu jiwa, laporan dari Global Talent of Acquisition (2023) mengatakan bahwa 70% perusahaan-perusahaan besar di dunia sedang tidak membuka lowongan kerja baru.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun