Bagaimana Gula Menghancurkan Hidupmu? Si Putih Manis yang Mematikan

John Yudkin Penulis sekaligus Profesor Ahli Nutrisi pada tahun 1972 mendeskripsikan Gula dalam salah satu bukunya dengan julukan "Pure, White, and Deadly" itu adalah judul buku karya Profesor Yudkin yang membuatnya dimusuhi ilmuwan-ilmuwan lain pada masa itu. 

Karena di masa itu hanya dia lah yang berani mengungkap bahaya dibalik Gula, bahkan Profesor Yudkin menyatakan bahwa jika efek dari Gula yang sebenarnya ini terungkap, maka bahan ini akan segera dilarang oleh dunia. 

Kini sudah 50 tahun buku karyanya itu diterbitkan dan sekrang sudah banyak dari kita yang paham tentang bahayanya konsumsi Gula secara berlebihan, tapi nyatanya Gula tetap menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari masakan-masakan kita. 

Kehidupan masyarakat modern seperti kita ini tidak akan bisa dilepaskan dari Gula, coba saja kalian perhatikan makanan dan minuman yang sedang tren atau sedang digemari banyak orang. 

Entah itu di aplikasi makanan online, media sosial, atau di restorannya langsung pasti kebanyakan adalah yang manis-manis mulai dari kopi gula aren, bobba, pancake dan sebagainya. 

Gretchen Voss Penulis Jurnal LSA University of Michigan menjelaskan, American Heart Association dan WHO baru-baru ini merilis sebuah artikel yang mendesak, agar masyarakat segera mengurangi konsumsi Gula menjadi kurang dari 6 sendok teh per hari. 

Mark Hyman Penulis buku "The Blood Sugar Solution 10 Day Detox Diet" menjelaskan, konsumsi Gula masyarakat hari ini menjadi seperti epidemi. 

Berbagai penyakit yang merusak tubuh akan kita alami apabila terus mengonsumsi Gula dalam jumlah besar setiap harinya, mulai dari diabetes, obesitas, gigi berlubang, Alzheimer, sampai kanker payudara.

Bagaimana Gula Tercipta?

Sekarang kita mulai dengan pertanyaan kenapa Gula diciptakan? Bagaiman Gula diciptakan? Dan apakah tubuh kita butuh Gula?, di zaman pra sejarah dulu manusia bertahan hidup dengan cara makan hewan hasil buruan kemudian diolah. 

Makanan pada zaman itu kebanyakan adalah daging-daging hewan dan buah-buahan, apapun hasil alam bisa dijadikan makanan oleh manusia pada zaman itu yang belum menetap.