Karena kebiasaan terlalu sering berbagi di Media Sosial dapat menyebabkan efek Kecanduan (Adiktif) pada semua orang yang melakukannya, bukan berarti memposting foto di Instagram atau menulis cuitan di Twitter itu salah.
Perlu kita pahami bersama segala sesuatu baik jika dilakukan sewajarnya/secukupnya saja, begitu juga dengan berbagi Media Sosial apabila sudah Overdosis maka esensi dari manfaatnya hilang justru berubah menjadi kerugian.
Apabila seseorang sudah kecanduan terhadap eksistensi dan narsisme di Media Sosial, maka harus dilakukan penanganan secara serius baik secara Psikologis, Biologis, maupun Sosial. Karena 3 aspek tersbut saling berkaitan satu sama lain dalam pribadi seseorang, dampak Psikologis tentunya perilaku Oversharing ini mempengaruhi mental dan cara berpikir seseorang. Dimana sesorang akan lupa tentang batasan-batasan personal dirinya, jadi tidak bisa membedakan mana hal-hal yang bersifat publik dan hal-hal yang bersifat privat.
Sebagai masyarakat modern kita harus bijak dalam menyikapi sekaligus menggunakan Media Sosial, di zaman Era Digital seperti sekarang memang Media Sosial diperlukan untuk memenuhi kebutuhan inoformasi. Namun jangan menggunakan Media Sosial sebagai curahan seluruh hidup kita, ada banyak hal personal dalam hidup yang tidak perlu bahkan tidak layak untuk dipublikasikan di Media Sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H