Mohon tunggu...
Zata Al Dzahabi
Zata Al Dzahabi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis & Konten Kreator Multi Talenta

Melihat berbagai peristiwa dari berbagai manusia dan berbagai sudut pandang

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Pola Asuh Otoritarianisme

6 Juli 2022   14:59 Diperbarui: 31 Juli 2022   23:33 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gambaran Umum 

Jika kita berbicara mengenai didikan orang tua tentunya berbeda-beda dan sangat penting karena pernah ada ungkapan bahwa "orang tua adalah pendidikan pertama bagi anak," sehingga peran orang tua begitu penting dalam proses pembentukan karakter seseorang.  Namun, terkadang ada sebagian orang tua yang mendidik anaknya dengan terlalu keras, meskipun memang diperlukan adanya ketegasan dari orang tua dalam mendidik anak, tetapi pola asuh/didik yang memaksakan anak agar selalu sesuai dengan apa yang diinginkan orang tua terkadang justru membuat kita sebagai anak merasa tertekan. 

Melansir dari Kompas.com Psikolog Rumah Sakit Pondok Indah-Puri Indah, Meryati M.Psi, Psi mengatakan bahwa pola asuh orang tua akan menentukan seperti apa karakter anak yang akan terbentuk di masa depannya. Pola asuh orang tua merupakan hal yang sangat penting bagi anak dr. Meryati menekankan agar orang tua tidak mendidik anak secara otoriter, "Bersikap otoriter pada anak bukanlah suatu hal yang baik bagi tumbuh kembangnya," kata dr.Meryati dalam diskusi daring bertajuk Kesehatan Mental Anak dan Remaja di Masa Pandemi Selasa (29/6/2021).

Jika dibahas secara mendalam orang tua adalah cinta pertama bagi anak karena sejak pertama kali dilahirkan ke dunia, orang tua kitalah yang memberikan cinta dan kasih sayang secara tulus sejak bayi hingga dewasa. Mengutip dari Bola.com hidup seorang anak tentu tidak dapat dipisahkan dari peran orang tua, mereka rela mengorbankan waktu dan tenaga demi membahagiakan anaknya. Orang tua tidak pernah meminta imbalan apapun dari anaknya umumnya mereka hanya menginginkan yang terbaik bagi anaknya, agar anaknya menjadi pribadi yang memiliki integritas dan masa depan yang cerah. 

Cinta yang diberikan orang tua kita begitu besar sepanjang hidup merekalah yang memberikan kasih sayang tanpa pamrih, rasanya sulit untuk kita membalasnya. Seiring berjalannya waktu kita beranjak dewasa dan semakin menyadari bahwa jasa yang telah diberikan orang tua kita, begitu banyak bahkan terkadang ada kesedihan dan penderitaan yang mereka tutupi dari kita karena mereka tidak ingin kita juga merasakan kesedihan yang mereka rasakan.

Apa Itu Pola Asuh Otoritarianisme?

Sebelumnya telah dijelaskan mengenai pentingnya peran orang tua dalam pembentukan karakter seseorang baik dari segi integritas, kecerdasan, dan budi pekerti. Pola asuh yang diberikan setiap orang tua kepada anaknya, tentunya berbeda-beda dan semuanya dilakukan atas dasar cinta/kasih sayang terhadap anaknya. Namun ada salah satu pola asuh yang terkadang membuat kita sebagai anak merasa lebih tertekan, karena pola asuh ini terkesan keras/kaku dan cenderung memaksakan kehendak ini yang disebut dengan pola asuh Otoriter/Otoritariansme. Berikut ini adalah karakteristik Pola Asuh Otoritarianisme yang dikutip dari Sehatq.com:

  1. Terlalu Banyak Peraturan: orang tua dengan pola asuh otoriter mmiliki banyak yang harus dipatuhi oleh anaknya, orang tua yang otoriter mengatur hampir semua hal dalam hidup anaknya. Mulai dari penampilan, hobi, jam pulang ke rumah, pertemanan, tontonan, sampai pilhan karir. Memang peraturan diperlukan dalam mendidik dan membentuk karakter anak, namun orang tua otoriter membuat peraturan secara berlebihan dan tidak memberikan penjelasan kepada anaknya mengapa perturan tersebut dibuat.
  2. Bersikap Keras: orang tua otoriter umumnya memperlakukan anaknya dengan keras dan kasar mereka sangat sering memarahi anaknya, meskipun terkadang marah itu memang diperlukan sebagai orang tua agar anak mengerti bahwa yang dilakukan itu salah, namun orang tua otoriter terlalu sering memarahi anaknya bahkan tidak segan-segan berteriak dan memukul anaknya ketimbang menasihatinya. Selain itu mereka juga tidak mau mendengarkan pendapat atau keluh kesah anaknya, mereka hanya mengedepankan egonya dan memaksa anaknya agar menjadi seperti yang mereka mau.
  3. Pola Komunikasi Satu Arah: dalam pola asuh otoriter orang tua sama sekali tidak melibatkan anaknya dalam setiap keputusan, karena seperti yang dijelaskan di poin sebelumnya mereka selalu memaksa anaknya agar menjadi seperti apa yang mereka inginkan. Mereka juga tidak mau menjelaskan pada anaknya mengenai keputusan-keputusan yang mereka ambil dan menginginkan anaknya menurut saja. Orang tua seperti ini jarang sekali mendengarkan isi hati/perasaan anaknya, sehingga mereka tidak peduli apakah anaknya merasa bahagia atau tidak dengan semua keputusan itu.

  

Peran Penting Orang Tua & Otoritarianisme Dalam Kehidupan

Dalam kehidupan setiap manusia peran orang tua sangat penting dan jasa mereka begitu besar untuk kita sejak masih bayi bahkan sejak dalam kandungan, mereka telah memberikan cintanya untuk kita dengan tulus. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa ssemua orang tua yang menyayangi anaknya pasti menginginkan hal-hal yang baik untuk anaknya, terkait cara dan pola asuh yang diberikan itu merupakan pilihan setiap orang tua. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun